Sudah berapa lama kita memeluk agama Islam? jawabannya tentu beragam. Ada yang sudah 20 tahun, 30 tahun atau bahkan di atas 50 tahun. Pertanyaan lebih lanjut, sudahkah kita memahami makna Islam dengan sempurna?
Melalui artikel ini, mari kita memahami makna Islam agar bisa menjalankan risalahnya dengan penuh keikhlasan dan berdasarkan ilmu yang bisa dipertanggungjawabkan.
Merujuk pendapat para ulama, makna Islam dapat dikategorikan menjadi dua. Yakni makna islam yang bersifat umum dan makna islam yang bersifat khusus.
A. Makna Umum
Makna islam yang bersifat umum adalah agama atau ajaran yang dibawa oleh semua nabi. Mulai dari nabi Adam as sampai nabi terakhir Muhammad ﷺ.
Karakteristik ajarannya adalah sebagai berikut:
#1. Berserah Diri kepada Alloh
Islam adalah berserah diri kepada Alloh dengan cara men-tauhidkan-Nya. Menyembah, berdoa dan bergantung hanya kepada Alloh. Saat nabi berdebat dengan orang Nasrani tentang Islam, Alloh menyampaikan makna islam dalam firman-Nya dengan kalimat أَسْلَمْتُ, “Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku”
فَإِنْ حَآجُّوكَ فَقُلْ أَسْلَمْتُ وَجْهِىَ لِلَّهِ وَمَنِ ٱتَّبَعَنِ ۗ وَقُل لِّلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَٰبَ وَٱلْأُمِّيِّۦنَ ءَأَسْلَمْتُمْ ۚ فَإِنْ أَسْلَمُوا۟ فَقَدِ ٱهْتَدَوا۟ ۖ وَّإِن تَوَلَّوْا۟ فَإِنَّمَا عَلَيْكَ ٱلْبَلَٰغُ ۗ وَٱللَّهُ بَصِيرٌۢ بِٱلْعِبَادِ
Kemudian jika mereka mendebat kamu (tentang kebenaran Islam), maka katakanlah: “Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku”. Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al Kitab dan kepada orang-orang yang ummi: “Apakah kamu (mau) masuk Islam”.
Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah). Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. (QS Ali-Imran 20)
Kata aslamtu أَسْلَمْتُ dalam ayat di atas mengandung arti berserah diri. Memurnikan ibadah hanya kepada Alloh. Meyakini bahwasanya hanya Alloh dzat yang esa yang berhak disembah. Tempatnya bergantung, tidak beranak & diperanakkan, dan tidak ada yang setara dengan-Nya.
قُلْ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ
Katakanlah: “Dialah Allah, Yang Maha Esa.
ٱللَّهُ ٱلصَّمَدُ
Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ
Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,
وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌۢ
dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia”. (QS al-Ikhlas 1-4).
#2. Tunduk, Patuh dan Taat kepada Alloh dan Rosulnya
Makna Islam yang kedua adalah tunduk, patuh dan taat kepada Alloh dan rosul-Nya. Hal ini selaras dengan sumpah Alloh dalam firman-Nya. Demi Tuhanmu mereka tidak beriman sampai engkau (Muhammad) dijadikan hakim di antara urusan mereka.
فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّىٰ يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوا۟ فِىٓ أَنفُسِهِمْ حَرَجًا مِّمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا
Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya. (QS an-Nisa 65)
Jadi, sikap seorang muslim kepada aturan yang diputuskan Alloh dan rosul-Nya adalah sami’na waatho’na, kami mendengar dan kami patuh. Baik terkait dengan perkara ibadah ataupun perkara muamalah. Juga perkara yang dianggap besar ataupun perkara yang dianggap remeh oleh sebagian orang.
Misalnya perkara makan dan minum, di-syariatkan membaca basmallah terlebih dahulu dan menggunakan tangan kanan. Maka sikap seorang muslim, haruslah patuh menjalankannya.
سَمِّ اللهَ وَكُلْ بِيِمِيْنِكِ وَكُلْ مِمَّ يَليْكَ
Sebutlah nama Allah Ta’ala, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah apa yang ada di dekatmu. [Muttafaqun ‘alaih].
#3. Berlepas diri dari kesyirikan
Makna ketiga Islam adalah berlepas dari kesyirikan. Yakni menyamakan selain Alloh (makhluk) dengan kekhususan yang Alloh miliki (illah, robb dan nama asma husna). Jangan pernah menyembah dan meminta kepada selain Alloh, karena Dia-lah yg berhak diibadahi dan dimintai atas segala sesuatu (rizki, hujan, terlepas dari kesulitan, dll).
Jangan pernah adukan ‘kesulitan’ hidup kepada dukun atau paranormal. Nabi berkata barang siapa yang datang ke dukun dan dia membenarkannya, maka ia telah kufur terhadap al-Quran yang diturunkan kepada Muhammad ﷺ.
مَنْ أَتَى كَاهِناً أَوْ عَرَّافاً فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُولُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ
“Barangsiapa yang mendatangi dukun atau tukang ramal, lalu ia membenarkannya, maka ia berarti telah kufur pada Al Qur’an yang telah diturunkan pada Muhammad.” (HR. Ahmad)
Fokuslah beribadah hanya kepada Alloh. Karena Alloh menegaskan siapa yang tidak mencampur-adukkan keimanan dengan kedholiman (syirik), mereka adalah orang yang mendapat keamanan dan petunjuk Alloh.
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَلَمْ يَلْبِسُوٓا۟ إِيمَٰنَهُم بِظُلْمٍ أُو۟لَٰٓئِكَ لَهُمُ ٱلْأَمْنُ وَهُم مُّهْتَدُونَ
Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS al-Anam 82)
#4. Berlepas dari pelaku kesyirikan
Makna ke-empat dari Islam adalah berlepas dari pelaku kesyirikan. Yakni mereka yang menyembah berhala, patung, dll (orang kafir). Sikap seorang muslim terhadap mereka adalah: 1) meyakini kekafiran mereka dengan tidak mengatakan ‘semua agama benar’ serta 2) membenci dan memusuhi keyakinan mereka (menyembah selain Alloh). Namun dalam urusan dunia, kita tidak boleh men-dholiminya.

B. Makna Khusus
Selanjutnya, makna islam secara khusus adalah syariat yang dibawa oleh nabi Muhammad ﷺ. Hal ini perlu ditegaskan, karena saat ini, masih ada sebagian orang yang masih menjalankan syariat nabi Isa dan nabi Musa karena alasan klasik dan autentik. Padahal keyakinan itu telah menyimpang dari kebenaran.
Sikap mereka ini sudah terbantahkan melalui sabda nabi ﷺ berikut ini:
وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَا يَسْمَعُ بِي أَحَدٌ مِنْ هَذِهِ الْأُمَّةِ يَهُودِيٌّ وَلَا نَصْرَانِيٌّ ثُمَّ يَمُوتُ وَلَمْ يُؤْمِنْ بِالَّذِي أُرْسِلْتُ بِهِ إِلَّا كَانَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ
“Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah seseorang dari umat ini baik Yahudi dan Nasrani mendengar tentangku, kemudian dia meninggal dan tidak beriman dengan agama yang aku diutus dengannya, kecuali dia pasti termasuk penghuni neraka.” (HR Muslim).
Demikian penjelasan makna islam secara umum maupun secara khusus.
Setelah kita mengetahuinya, mari berusaha menjadi seorang muslim sejati. Karena dengan islam-lah, setiap manusia akan mendapatkan tiket surganya Alloh.
وَمَن يَبْتَغِ غَيْرَ ٱلْإِسْلَٰمِ دِينًا فَلَن يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِى ٱلْءَاخِرَةِ مِنَ ٱلْخَٰسِرِينَ
Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.
Semoga Alloh menjadikan kita sebagai muslim sempurna sampai kematian menjemput (khusnul khotimah). Aaamin…
++++—-++++
Dikutip dari khutbah Jumát. 17 Januari 2025, Mesjid Nur Romadhan Pulo Asem Utara Jakarta Timur, Khatib: Ust Abu Zulfa Hafizin MPd.

Leave a Reply