10 Prinsip Meraih Kedamaian Antar Manusia

By Nasehat Islam Last Updated On 11 October 2023 0 Comments 216
10 Prinsip Kedamaian
10 Prinsip Kedamaian

Alloh SWT memerintahkan untuk menjalin hubungan baik antar sesama (hablumminannas) agar memperoleh kenikmatan, kenyamanan, kedamaian dan keindahan hidup. Alloh menyebutkan hubungan antar manusia, walaupun bukan satu keturunan dengan kata ‘Ikhwan’ atau saudara sebagaimana tercantum dalam QS Al-Hujurat 10,

إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا۟ بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

“Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah ‘bersaudara’ karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat”.

Banyak perintah dalam al-Qur’an dan Hadits agar menciptakan kedamaian antar sesama manusia. Bukan hanya saat terjadi perselisihan namun juga harus dipelihara setiap saat. Ada beberapa panduan sikap agar mencapai kedamaian dalam hubungan antar sesama manusia yang mengacu pada hadits nabi Muhammad ﷺ, yaitu sebagai berikut:

#1. Jauhkan Sikap Berprasangka Buruk Terhadap Orang Lain (Negative Thingking)

Kalau sikap prasangka buruk dibiarkan ada dalam diri atau malah dikembangkan, maka akan mengancam hubungan dengan orang lain. Nabi ﷺ bersabda,

اِيّاكُم والظنَّ فاِن الظنَّ اَكْذَبُ الحَدِيث

“Jauhilah prasangka buruk, karena  prasangka buruk adalah ucapan yang paling dusta” (HR. Al-Bukhari).

Jangan biarkan prasangka buruk terhadap orang lain terpendam dalam diri atau bahkan menjadi kebiasaan. Karena biasanya kita tidak banyak mengetahui kondisi atau fakta yang sesungguhnya yang mengakibatkan timbulnya prasangka buruk itu.

#2. Jangan Meraba-Raba atau Kasak Kusuk Menyelidiki Kelemahan dan Kekurangan Orang Lain

#3. Jangan Mencari Kesalahan Orang Lain.

Mencari kesalahan orang lain, lantas secara perlahan-lahan menyebarkan kepada orang lain. Seolah-olah dirinya tidak seperti itu dan merasa lebih baik.

#4. Jangan Mementingkan Diri Sendiri

Tidak peduli apakah orang lain mendapat kesusahan atau kesulitan yang penting diri sendiri aman. Terkait dengan hal ini Nabi ﷺ bersabda dalam beberapa hadits:

لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ 

“Salah seorang di antara kalian tidaklah beriman (dengan iman sempurna) sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri” (HR Bukhori Muslim)

لَيْسَ الْمُؤْمِنُ الَّذِيْ يَشْبَعُ وَجَارُهُ جَائْعٌ إِلٰى جَنْبِهِ

Lihat juga  Tahun Baru Sebagai Momentum Introspeksi Diri

“Tidaklah mukmin orang yang kenyang sementara tetangganya lapar sampai ke lambungnya.”(HR Bukhori).

مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ 

“Barangsiapa yang membantu seorang muslim (dalam) suatu kesusahan di dunia maka Allah akan menolongnya dalam kesusahan pada hari kiamat, dan barangsiapa yang meringankan (beban) seorang muslim yang sedang kesulitan maka Allah akan meringankan (bebannya) di dunia dan akhirat” (HR Muslim).

#5. Jangan Iri Dengki Kepada Orang Lain

Bisanya sikap ini timbul kalau orang lain diberikan kelebihan atau keistimewaan, sementara kita tidak.  Selanjutnya berharap agar kelebihan atau keistimewaan itu berpindah kepada diri kita. Namun, nabi ﷺ mengatakan tidak disebut iri dengki dalam dua hal, pertama iri kalau melihat orang yang memiliki banyak kekayaan dan ia banyak beribadah, dan yang kedua iri kepada orang yang banyak ilmu dan ia banyak memberikan pertolongan dan ibadah.

لآحَسَدَ ألآ فيِ اثنَتَينِ رَجُلُ اتَاهُ اللٌهُ القُرانَ فَهُو يَقُومُ بِه انَأءَ اللًيلِ وَانَأءَ النَهَارِ وَرَجُلُ اعطَاهُ مَالآ فَهُوَ يُنفق مِنهُ انَأءَ الٌلَيِل وَانَأءَ النٌهَارِ.(رواه البخارى ومسلم والترمذى والنسائى وأبن ماجه).

Tidak diperbolehkan hasad (iri hati) kecuali terhadap dua orang: Orang yang dikaruniai Allah (kemampuan membaca/menghafal Alquran). Lalu ia membacanya malam dan siang hari, dan orang yang dikaruniai harta oleh Allah, lalu ia menginfakkannya pada malam dan siang hari.”

#6. Jangan Saling Membenci

Kalau hati sudah terjangkit penyakit iri dengki, maka akan berlanjut pada penyakit benci kepada orang yang lebih atau istimewa dari kita.

#7. Jangan Saling Bermusuhan

Saat terjadi permusuhan antar sesama, maka akan berlanjut pada tindakan destruktif yang nyata. Contohnya, jika seseorang sudah benci pada tetangga, maka anaknya pun ikut dibenci. Kalau sudah bermusuhan tidaklah mungkin seseorang memberikan pertolongan kepada musuhnya. Pikiran dan sikapnya menyatakan bahwa orang itu adalah saingan atau musuh saya.

#8. Jangan Mendzolimi

Biasanya muncul sikap yang bersifat fisik, teror kecil-kecilan atau tindakan yang membuat orang lain tidak nyaman. Misalnya karena secara frontal tidak berani menghadapi orang yang dibenci, maka mobilnya digores atau bannya digembosi. Kalau sikap ini sudah menghampiri, jangan bermimpi hubungan antar sesama terbina sebagai satu saudara.

Lihat juga  Tuntunan ber-Akhlaq Islam

#9. Jangan Menipu dan Berbuat Tidak Adil

#10. Jangan Menghina

Sebagai akibat sikap bermusuhan, iri dan benci maka kata-kata yang keluar adalah kata-kata yang menghina

Terakhir, berusahalah semaksimal mungkin untuk menghindari kesepuluh sikap di atas, agar terbina kedamaian hubungan antar sesama manusia, masing-masing akan memperoleh kenikmatan, kenyamanan, dan keindahan hidup.

(Dikutip dari Pengajian Shubuh, 1 Agustus 2009, Mesjid Darussalam Kota Wisata, Narasumber Drs. H. Aseph Aonuddin MSi)

  • Nasehat Islam

    Kumpulan catatan pengajian yang diikuti penulis. Semoga memberi manfaat bagi yang membaca, penulis dan para guru/ustadz yang menyampaikan ilmunya. Berharap masukan jika ada yang perlu diperbaiki. ++Admal Syayid++

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *