Sikap Saat Kematian Menimpa Saudara Kita

By Nasehat Islam Last Updated On 11 October 2023 1 Comment 211
Tanggung jawab harta
Tanggung jawab harta

Kematian hakikatnya adalah hiburan bagi orang-orang  yang beriman, karena ia akan pindah dari dunia yang fana kepada alam yang kekal. Jika kematian menimpa salah satu dari saudara / keluarga, kita diperbolehkan bersedih sesuai dengan sifat kemanusiaan, namun tidak boleh lebih dari 3 hari 3 malam. Selanjutnya diperintahkan untuk bersabar dan ridho terhadap ketetapan Alloh SWT serta sikap mengembalikan sesuatu kepada Alloh SWT.

Yang harus kita lakukan adalah berdoa kepada jenazah, sebagaimana Alloh berfirman dalam QS al-Baqoroh 155 – 157:

وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَىْءٍ مِّنَ ٱلْخَوْفِ وَٱلْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٰتِ ۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّٰبِرِينَ

ٱلَّذِينَ إِذَآ أَصَٰبَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُوٓا۟ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّآ إِلَيْهِ رَٰجِعُونَ

أُو۟لَٰٓئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَٰتٌ مِّن رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ ۖ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُهْتَدُونَ

”Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang sabar”.

“(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, “Inna lillaahi wa inna ilaihi raaji’uun”

“Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk” 

Perlu menjadi perhatian tentang pentingnya berdoa kepada jenazah, karena sesungguhnya orang yang mati tidak membutuhkan materi dari orang yang hidup, tetapi ia membutuhkan do’a. Oleh karena itu, berikanlah do’a yang baik-baik, karena akan ada malaikat yang mencatatnya.

Langkah berikutnya adalah segera menyegerakan pengurusan jenazah yaitu memandikan, mensholatkan, menguburkan, serta melunasi hutang dan melaksanakan wasiat dan nazar. Hal ini penting dilakukan oleh ahli keluarganya karena jenazah akan terombang ambing nasibnya sebelum utangnya dibayar.

Terkait pentingnya melunasi hutang dan melaksanakan wasiat dan nazar, dapat merujuk pada QS an-Nisa 12 tentang aturan warisan,

مِنۢ بَعْدِ وَصِيَّةٍ يُوصَىٰ بِهَآ أَوْ دَيْنٍ غَيْرَ مُضَآرٍّ

 “…..Sesudah dipenuhi wasiat yang dibuat olehnya atau sesudah dibayar hutangnya dengan tidak memberi mudharat (kepada ahli waris)….” 

Hal lainnya yang tidak boleh dilakukan yakni meratapi kematian dengan menunjukkan ketidakridhoan terhadap ketentuan Alloh SWT dengan cara menangis menjerit-jerit, menyabik rambut, serta menyobek-nyobek pakaian.

Lihat juga  Visi Hidup Seorang Mukmin

Demikianlah rujukan yang harus kita dilakukan, disaat kematian menimpa salah satu dari keluarga atau saudara kita.

“Dikutip dari khutbah Jum’at di Mesjid Toyota Astra Motor, tgl 17 April 2009”

  • Nasehat Islam

    Kumpulan catatan pengajian yang diikuti penulis. Semoga memberi manfaat bagi yang membaca, penulis dan para guru/ustadz yang menyampaikan ilmunya. Berharap masukan jika ada yang perlu diperbaiki. ++Admal Syayid++

One thought on “Sikap Saat Kematian Menimpa Saudara Kita

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *