Bahayanya Paham Pluralisme Agama

By Nasehat Islam Last Updated On 19 September 2024 0 Comments 70
Islam agama yang benar
Islam agama yang benar

Saat ini, kita sering mendengar istilah pluralisme yang digaungkan oleh sekelompok orang. Mereka memiliki pemahaman bahwa semua agama pada prinsipnya sama.

Dalil yang digunakan adalah QS al-Baqoroh ayat 62. Mereka menafsirkan bahwa jika saat ini ada orang Mukmin, Yahudi, Nasroni, ataupun Shabiin yang beriman kepada Alloh dan hari akhir serta beramal sholeh, maka mereka akan masuk surga. Jadi setiap agama menurut mereka memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan surga Alloh di akhirat kelak.

Redaksi ayat yang dijadikan rujukan kelompok pluralisme adalah sebagai berikut:

إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَٱلَّذِينَ هَادُوا۟ وَٱلنَّصَٰرَىٰ وَٱلصَّٰبِـِٔينَ مَنْ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ وَعَمِلَ صَٰلِحًا فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (QS al-Baqoroh 62)

Apakah ayat di atas bisa dijadikan dalil pluralisme agama? Apakah ayat itu menyatakan bahwa setiap agama saat ini benar di sisi Alloh?

Untuk menjawab pertanyaan di atas  mari kita pahami tafsir dan sebab turunnya (asbabun nuzul) QS al-Baqoroh 62 di atas menurut ulama tafsir.

Ayat di atas diturunkan saat sahabat nabi yang bernama Salman al-Farisi berdialog dengan nabi Muhammad . Sahabat Salman adalah orang yang memiliki pengalaman religi yang cukup luas. Ia terlahir di daerah Persia dan pernah menjadi seorang Majusi (menyembah api), Yahudi dan Nasroni.

Ia sangatlah paham isi dan kandungan kitab Taurat dan Injil. Salah satu isi yang diyakininya adalah akan lahirnya seorang nabi akhir zaman beserta ciri-cirinya. 

Hal ini selaras dengan isi dari ayat al-Quran sebagai berikut:

ٱلَّذِينَ ءَاتَيْنَٰهُمُ ٱلْكِتَٰبَ يَعْرِفُونَهُۥ كَمَا يَعْرِفُونَ أَبْنَآءَهُمْ ۖ وَإِنَّ فَرِيقًا مِّنْهُمْ لَيَكْتُمُونَ ٱلْحَقَّ وَهُمْ يَعْلَمُونَ

Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al Kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian diantara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui.

Pada suatu waktu, sahabat Salman mendengar berita bahwa di Jazirah Arab, telah lahir nabi akhir zaman. Lalu ia bergegas mencari dan menemuinya, sampai akhirnya ia beriman dan masuk agama Islam.

Lihat juga  Bersikaplah Zuhud untuk Membersihkan Hati

Karena pengalaman keagamaannya cukup luas, suatu hari sahabat Salman bertanya kepada nabi ,

“Wahai rosul, dahulu aku mempunyai teman Yahudi dan Nasroni yang sangat baik dan taat. Mereka sangat yakin akan kehadiran engkau di akhir zaman. Namun sayang, mereka meninggal terlebih dahulu sebelum sempat bertemu dengan engkau. Andai saja mereka bertemu engkau, pastilah mereka akan masuk Islam. Wahai rosul, dimanakah tempat mereka sekarang?.

Mendengar pertanyaan ini, nabi menjawab, “Mereka adalah penghuni neraka”.

Mendengar jawaban nabi ini, sahabat Salman menangis sedih seolah bumi ini gelap baginya. Ia merasa sedih karena temannya berada di neraka. Ia merasa temannya adalah orang baik dan taat. Andai mereka sempat bertemu nabi sebelum meninggal, pasti-lah mereka akan beriman dan masuk surga.

Dalam situasi ini, maka turunlah QS al-Baqoroh 62:

إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَٱلَّذِينَ هَادُوا۟ وَٱلنَّصَٰرَىٰ وَٱلصَّٰبِـِٔينَ مَنْ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ وَعَمِلَ صَٰلِحًا فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (QS al-Baqoroh 62)

Merujuk asal usul turunnya, ayat ini menjelaskan bahwa Alloh menegur rosul yang menjawab bahwa temen sahabat Salman masuk neraka. Ayat ini seolah-olah berkata, “Wahai Salman sekiranya benar temen-temanmu dahulu bertauhid dan beramal sholeh, maka mereka akan masuk surga”.

Jadi, ayat ini menjelaskan keadaan orang Yahudi dan Nasrani sebelum periode rosul Muhammad . Mereka yang beriman kepada Alloh dan hari akhirat serta beramal sholeh, maka mereka akan masuk surga.

Bagaimana dengan Yahudi dan Nasroni saat ini setelah datangnya syariat nabi Muhammad saw? Apakah mereka akan masuk Surga seperti yang diyakini kelompok Pluralisme?

Para ulama telah sepakat, bahwa kitab Taurat berlaku sampai datangnya kitab Injil. Dan kitab Injil berlaku sampai turunnya al-Quran kepada rosul Muhammad sebagai penutup para nabi. Jadi, orang Yahudi dan Nasroni sekarang tidaklah sama statusnya dengan mereka yang hidup sebelum lahirnya syariat Islam.

Mari kita pahami beberapa ayat al-Quran sebagai berikut:

  • QS Annisa 115
Lihat juga  Ziarah Kubur Yang Diperbolehkan

وَمَن يُشَاقِقِ ٱلرَّسُولَ مِنۢ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ ٱلْهُدَىٰ وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ ٱلْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِۦ مَا تَوَلَّىٰ وَنُصْلِهِۦ جَهَنَّمَ ۖ وَسَآءَتْ مَصِيرًا

Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali. (QS an-Nisa 115)

Ayat di atas menjelaskan bahwa siapa yang tidak beriman dan mengikuti ajaran nabi Muhammad , maka mereka akan masuk neraka Jahanam. Dan orang-orang Yahudi dan Nasroni saat ini mereka tidak mengikuti ajaran nabi Muhammad .

  • QS al-Anfal 12-13

إِذْ يُوحِى رَبُّكَ إِلَى ٱلْمَلَٰٓئِكَةِ أَنِّى مَعَكُمْ فَثَبِّتُوا۟ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ۚ سَأُلْقِى فِى قُلُوبِ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ ٱلرُّعْبَ فَٱضْرِبُوا۟ فَوْقَ ٱلْأَعْنَاقِ وَٱضْرِبُوا۟ مِنْهُمْ كُلَّ بَنَانٍ

(Ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkan (pendirian) orang-orang yang telah beriman”. Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka

ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ شَآقُّوا۟ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ ۚ وَمَن يُشَاقِقِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ فَإِنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلْعِقَابِ

(Ketentuan) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka menentang Allah dan Rasul-Nya; dan barangsiapa menentang Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya Allah amat keras siksaan-Nya.

Ayat di atas menjelaskan bahwa orang-orang yang menentang rosul Muhammad , baginya adalah siksa yang sangat keras.

Orang Yahudi dan Nasroni saat ini, mereka menentang syariat nabi Muhammad . Tidak hanya itu, kaum Yahudi bahkan menuduh nabi Muhammad sebagai turunan anak ‘jadah’ nabi Ibrahim bersama siti Hajar (anak hasil hubungan tidak syah). Maka, berdasarkan ayat di atas mereka akan mendapatkan siksa yang sangat keras. 

Demikian penjelasan singkat terkait paham pluralisme, khususnya terkait dengan tafsir QS al-Baqoroh 62. Orang Yahudi dan Nasroni yang dimaksud pada ayat ini adalah mereka yang hidup sebelum datangnya syariat nabi Muhammad ﷺ, bukan saat ini.

Jadi, pemahaman bahwa semua agama itu sama, tidaklah berdasar dan membahayakan aqidah umat islam.

—–+++++——

Dikutip dari pengajian online, 22 Agustus 2024, Narasumber: Ust. DR Darwis Abu Ubaidah MA.

  • Nasehat Islam

    Kumpulan catatan pengajian yang diikuti penulis. Semoga memberi manfaat bagi yang membaca, penulis dan para guru/ustadz yang menyampaikan ilmunya. Berharap masukan jika ada yang perlu diperbaiki. ++Admal Syayid++

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *