Mari kita membaca dan mempelajari kandungan surat al-‘Adiyat.

1. Quran Surat al-‘Adiyat

وَٱلْعَٰدِيَٰتِ ضَبْحًا
Demi kuda perang yang berlari kencang dengan terengah-engah,

فَٱلْمُورِيَٰتِ قَدْحًا
dan kuda yang mencetuskan api dengan pukulan (kuku kakinya),

فَٱلْمُغِيرَٰتِ صُبْحًا
dan kuda yang menyerang dengan tiba-tiba di waktu pagi,

فَأَثَرْنَ بِهِۦ نَقْعًا

maka ia menerbangkan debu,

فَوَسَطْنَ بِهِۦ جَمْعًا

dan menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh

إِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ لِرَبِّهِۦ لَكَنُودٌ

sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya,

وَإِنَّهُۥ عَلَىٰ ذَٰلِكَ لَشَهِيدٌ

dan sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya,

وَإِنَّهُۥ لِحُبِّ ٱلْخَيْرِ لَشَدِيدٌ

dan sesungguhnya dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta.

أَفَلَا يَعْلَمُ إِذَا بُعْثِرَ مَا فِى ٱلْقُبُورِ

Maka apakah dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan apa yang ada di dalam kubur,

وَحُصِّلَ مَا فِى ٱلصُّدُورِ
dan dilahirkan apa yang ada di dalam dada,

إِنَّ رَبَّهُم بِهِمْ يَوْمَئِذٍ لَّخَبِيرٌۢ

sesungguhnya Tuhan mereka pada hari itu Maha Mengetahui keadaan mereka.

2. Pengantar

Surat al-‘Adiyat ini terdiri dari 11 ayat, tergolong ke dalam surat-surat makkiyah, yaitu surat atau ayat yang diturunkan sebelum peristiwa hijrahnya nabi Muhammad ﷺ dari Mekkah ke Medinah. Penamaan surat ini dengan al-‘Adiyat diambil dari ayat pertama, yang berarti berlari kencang.

3. Kandungan Ayat

Surat al-‘Adiyat yang agung dan mulia ini memberikan banyak pelajaran bagi kita sebagai hamba Alloh yang beriman kepada-Nya dan kepada kitab-Nya, al-Quran karim. Di antara pelajaran yang dapat diambil adalah sebagai berikut:

• Alloh bersumpah dengan hewan yang berjenis kuda. Karena pada kuda itu terdapat tanda-tanda kebesaran yang dapat disaksikan oleh manusia.

• Kuda adalah salah satu hewan yang memiliki kekuatan dan lari kencang, hewan yang sangat tangguh ketika dipakai sebagai kendaraan mengangkut barang, kuat dipakai untuk berperang, bahkan menjadi lambang kehebatan seseorang ketika memakai kendaraan berkuda.

• Dalam surat ini disebutkan sebagian sifat buruk manusia, yaitu sangat ingkar dan keras kepala, tidak mau dan enggan menjalankan kewajibannya kepada Alloh, kecuali manusia-manusia yang telah diberi petunjuk oleh Alloh lalu keluar dari sifat-sifat buruk tersebut.

• Salah satu bentuk sifat buruk manusia adalah sangat mencintai harta bendanya, yang menyebabkan dia bakhil dan tidak mau membantu orang-orang lainnya.

• Kita sebagai hamba Alloh yang beriman kepada-Nya, wajib menyadari bahwa apapun yang kita lakukan semasa hidup di dunia akan ditampakkan oleh Alloh kelak pada hari qiamat. Jika berbuat buruk akan ditampakkan keburukannya. Dan jika berbuat baik, akan ditampakkan pula kebaikannya. Dan manusia pada hari itu akan melihat dengan mata kepalanya.

———-++++++———

Dikutip dari pengajian ba’da Shubuh, Mesjid Nur-Romadhan Pulo Asem Utara, Jakarta Timur. Penceramah Ust. DR Darwis Abu Ubaidah MA.