Berharap dan Takut Hanyalah Kepada Alloh

By Nasehat Islam Last Updated On 25 July 2024 0 Comments 111
Berharap dan Takut Hanya kepada Alloh
Berharap dan Takut Hanya kepada Alloh

Untuk menggapai keselamatan dan kebahagiaan hidup, salah satu yang harus dihadirkan oleh seorang muslim adalah perasaan ‘berharap dan takut’ hanya kepada Alloh. Yakni amalan hati yang kualitasnya hanya diketahui oleh Alloh SWT.

Amirul mukminin Ali bin Abi Tholib ra pernah berkata,

Janganlah seseorang berharap kecuali hanya kepada Alloh dan janganlah takut kecuali karena akibat perbuatan dosa yang telah dikerjakan.

Berharap Kepada Alloh

Perasaan berharap kepada Alloh adalah harapan seorang hamba terhadap rahmat dan karunia Alloh. Berupa diberikannya kebaikan dan juga dihindarkan dari segala bentuk keburukan di dunia dan akhirat.

Kedua perkara ini sesungguhnya ada dalam kuasa Alloh. Tidaklah seseorang mendapatkan kebaikan dan terbebas dari keburukan / mudharat kecuali atas izin-Nya. Sehingga kita patut menggantungkan harapan itu hanya kepada Alloh.

Alloh berfirman dalam al-Quran:

وَإِن يَمْسَسْكَ ٱللَّهُ بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهُۥٓ إِلَّا هُوَ ۖ وَإِن يُرِدْكَ بِخَيْرٍ فَلَا رَآدَّ لِفَضْلِهِۦ ۚ يُصِيبُ بِهِۦ مَن يَشَآءُ مِنْ عِبَادِهِۦ ۚ وَهُوَ ٱلْغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ

Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia.

Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurnia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS Yunus 107)

مَّا يَفْتَحِ ٱللَّهُ لِلنَّاسِ مِن رَّحْمَةٍ فَلَا مُمْسِكَ لَهَا ۖ وَمَا يُمْسِكْ فَلَا مُرْسِلَ لَهُۥ مِنۢ بَعْدِهِۦ ۚ وَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ

Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorangpun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak seorangpun yang sanggup melepaskannya sesudah itu. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS Fatir 2)

Untuk itu, seseorang yang mengaku beriman dan cinta kepada Alloh, hendaklah senantiasa berharap kepada Alloh dan menyandarkan segala urusan kepada-Nya. Lebih lanjut, amalan ini jangan hanya sebatas lisan, namun harus diwujudkan pula dengan perbuatan yang selaras dengan syariat-Nya.  

Takut Kepada Alloh

Sementara itu, rasa takut kepada Alloh adalah perasaan takut datangnya keburukan atau bencana yang ditimpakkan Alloh kepada diri akibat perbuatan dosa yang dikerjakan. Karena tidaklah keburukan dan bencana datang kecuali akibat ulah tangan sendiri.

Alloh berfirman dalam al-Quran:

وَمَآ أَصَٰبَكُم مِّن مُّصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُوا۟ عَن كَثِيرٍ

Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu) (QS asy Syuro 30)

ظَهَرَ ٱلْفَسَادُ فِى ٱلْبَرِّ وَٱلْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِى ٱلنَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ ٱلَّذِى عَمِلُوا۟ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

Lihat juga  Mendapatkan Anak Sholeh, Kekuatan Doa Nabi Ibrahim

Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (QS ar-Rum 41)

Kunci Menghadirkan Rasa Berharap dan Takut

Hal utama yang perlu kita miliki, agar bisa menghadirkan rasa berharap dan takut kepada Alloh adalah memperkuat ilmu. Mempelajari dan mengenal asma Alloh yang indah juga sifat-Nya yang mulia (tauhid). Juga mengetahui segala hal yang menjadi perintah dan larangan-Nya (syariat). Sehingga ‘berharap dan takut’ tidak hanya terucap dalam lisan, namun dipraktekkan dalam perbuatan nyata.

Seorang ulama salaf mengatakan, “Barang siapa yang kenal kepada Alloh tentu ia akan takut kepada-Nya”.

Alloh berfirman dalam al-Quran:

إِنَّمَا يَخْشَى ٱللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ ٱلْعُلَمَٰٓؤُا۟

Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. (QS Fatir 28).

Orang yang mengenal Alloh dengan benar, saat dihadapkan dengan perkara maksiat ia akan yakin bahwa Alloh melihatnya. Karena ilmu Alloh meliputi di manapun makhluk berada. Juga karena mengetahui bahwa Alloh maha mendengar dan maha melihat, maka seseorang akan menghindari maksiat yang disebabkan oleh lisan ataupun perbuatan.

أَلَمْ تَرَ أَنَّ ٱللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۖ مَا يَكُونُ مِن نَّجْوَىٰ ثَلَٰثَةٍ إِلَّا هُوَ رَابِعُهُمْ وَلَا خَمْسَةٍ إِلَّا هُوَ سَادِسُهُمْ وَلَآ أَدْنَىٰ مِن ذَٰلِكَ وَلَآ أَكْثَرَ إِلَّا هُوَ مَعَهُمْ أَيْنَ مَا كَانُوا۟ ۖ ثُمَّ يُنَبِّئُهُم بِمَا عَمِلُوا۟ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌ

Tidakkah kamu perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi? Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dialah keempatnya. Dan tiada (pembicaraan antara) lima orang, melainkan Dialah keenamnya.

Dan tiada (pula) pembicaraan antara jumlah yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia berada bersama mereka di manapun mereka berada. Kemudian Dia akan memberitahukan kepada mereka pada hari kiamat apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu. (QS al-Mujadalah 7).

Keutamaan yang akan diperoleh

Seseorang yang telah mengenal Alloh sehingga ia bisa menghadirkan rasa ‘berharap dan takut’, akan mendapatkan keutamaan yang luar biasa. Salah satunya adalah sebagai berikut:

  • Allah akan memberikan apa yang diharapkan dan keamanan dari apa yang ditakutkan

Dalam sebuah hadits diriwayatkan bahwa Nabi ﷺ masuk kepada seorang laki-laki yang sedang menuju kematian. Lalu Nabi ﷺ bersabda kepada laki-laki ini: “Bagaimana kamu dapatkan dirimu?” Lalu si pemuda ini berkata: “Aku berharap kepada Allah, wahai Rasulullah. Dan aku takut akan dosa-dosaku.” Maka Rasulullah ﷺ bersabda:

Lihat juga  Menggapai Bahagia: Peduli Yatim & Miskin

لَا يَجْتَمِعَانِ فِي قَلْبِ عَبْدٍ فِي مِثْلِ هَذَا الْمَوْطِنِ إِلَّا أَعْطَاهُ اللَّهُ مَا يَرْجُو وَآمَنَهُ مِمَّا يَخَافُ

Tidaklah berkumpul dua perkara tadi pada seorang hamba disaat-saat menuju kematian seperti ini kecuali Allah akan memberikan apa yang ia harapkan dan Allah akan berikan keamanan dari apa yang ia takutkan tersebut.” (HR at-Tirmidzi dan Ibnu Majah).

  • Diselamatkan dari kesulitan dan kegelapan hidup

Dikisahkan dalam al-Quran. Nabi Yunus as berada dalam situasi sulit dan menderita. Ia berada dalam tiga kegelapan. Yakni gelapnya malam, gelapnya lautan dan gelapnya perut ikan paus. Nabi Yunus berharap pertolongan Alloh dan takut atas dosa yang telah diperbuat. Hal itu tercermin dari doa yang dimunajatkannya, yakni:

لَّآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنتَ سُبْحَٰنَكَ إِنِّى كُنتُ مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ

“Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim”. (QS al-Anbiya 87)

Dan Alloh pun mengabulkan doanya serta menyelamatkan ia dan orang yang beriman. 

فَٱسْتَجَبْنَا لَهُۥ وَنَجَّيْنَٰهُ مِنَ ٱلْغَمِّ ۚ وَكَذَٰلِكَ نُۨجِى ٱلْمُؤْمِنِينَ

Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman. (QS al-Anbiya 88).

Doa Nabi Yunus as
  • Alloh akan memberikan petunjuk dan keamanan bagi orang yang beriman yang tidak mencampuradukkan keimanannya dengan kemusyrikan

ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَلَمْ يَلْبِسُوٓا۟ إِيمَٰنَهُم بِظُلْمٍ أُو۟لَٰٓئِكَ لَهُمُ ٱلْأَمْنُ وَهُم مُّهْتَدُونَ

Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS al-An’am 82)

  • Diberikan ampunan walau datang dengan membawa dosa kepada Alloh

Nabi yang mulia bersabda:

يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِيْ بِقُرَابِ الْأَرْضِ خَطَايَا ، ثُمَّ لَقِيتَنيْ لَا تُشْرِكُ بِيْ شَيْئًا ، لَأَتَيْتُكَ بِقُرَابهَا مَغْفِرَةً

Wahai anak Adam ! Jika engkau datang kepadaku dengan membawa dosa-dosa yang hampir memenuhi bumi kemudian engkau bertemu dengan-Ku dalam keadaan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu pun, niscaya Aku datang kepadamu dengan memberikan ampunan sepenuh bumi.”  (HR. at-Tirmidzi).

Untuk itu, marilah kita perkuat rasa ‘berharap dan takut’ hanya kepada Alloh. Dengan cara mengucapkan dan mempraktekkan perkara tauhid dalam kehidupan sehari-hari. Juga memperbanyak istighfar memohon ampunan atas segala dosa dan khilaf yang pernah diperbuat. Agar hidup kita selamat dan bahagia di dunia dan akhirat.

——-++++++————-

Catatan Khutbah Jum’at, 19 Juli 2024, Mesjid Nur Romadhan Pulo Asem Utara, Jakarta Timur. Khatib Ust. Muammar At-Tamimi Lc.

  • Nasehat Islam

    Kumpulan catatan pengajian yang diikuti penulis. Semoga memberi manfaat bagi yang membaca, penulis dan para guru/ustadz yang menyampaikan ilmunya. Berharap masukan jika ada yang perlu diperbaiki. ++Admal Syayid++

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *