Tak terasa, kita telah berada di penghujung 10 hari terakhir romadhan. Saatnya memasuki puncak ibadah romadhan . Seperti sahabat di zaman rosul, semangat ibadah di akhir romadhan seyogyanya lebih ditingkatkan dibanding di awal Romadhan.
Aisyah r.a. menyatakan bahwa saat memasuki 10 hari terakhir romadhan, rosululloh selalu menghidupkan malamnya, membangunkan keluarganya, serta menguatkan ikat pinggangnya. Ini berarti kita dianjurkan untuk mengoptimalkan ibadah baik siang maupun malam. 10 hari terakhir Romadhan akan memiliki makna besar dan pengaruh dalam 11 bulan berikutnya, jika kita bisa mengoptimalkannya.
Setidaknya ada 3 perkara yang perlu kita perhatikan dalam rangka mengoptimalkan 10 hari terakhir Romadhan, yaitu sebagai berikut:
1. Memberikan perhatian terhadap bekal ruhiah
Manusia terdiri dari dua unsur, yakni fisik dan ruhani. Kehormatan manusia terletak seberapa tinggi derajat ruhaniahnya. Malaikat diperintahkan sujud kepada manusia, setelah Alloh meniupkan ruh pada manusia. Untuk itu bekalilah ruhaniah dengan sebaik-baiknya agar bisa memberikan pengaruh dan kekuatan hidup di masa mendatang. Kunci sukses rosul dalam mengemban misi kerosulan adalah karena kekuatan bekal spritualnya. Tidak ringkih dalam memperbanyak ibadah kepada Alloh.
2. Memiliki Perasaan Takut akan Dosa
Nabi berpesan saat memasuki lailatul qodar mohonlah ampun kepada Alloh. Kita diajarkan untuk sadar akan dosa yang telah dilakukan sebelum meminta apapun yang diinginkan. Jika hal ini dilakukan, niscaya hidup kita akan lebih baik. Takut akan dosa dan tidak melakukan kejahatan. Karena dosa adalah beban dunia dan akhirat.
3. Memberikan Perhatian terhadap Pahala yang Disediakan
Hidupkan 10 hari terakhir Romadhan untuk menggapai pahala Alloh. Jadikan surga sebagai obsesi terbesar yang ingin diraih dalam hidup ini. Diam diri sejenak untuk merenungi kehidupan, tambahkan bahan bakar spiritual, serta luruskan kompas hidup menuju arah ridho Alloh SWT.
++++++
Kuliah Tarawih, 29 Agustus 2010, Mesjid Darussalam Kita Wisata Cibubur, Narasumber: Muhammadud Abdul Hamid MA