Pentingnya MILITANSI dalam Tinjauan Al-Quran

By Nasehat Islam Last Updated On 17 October 2023 0 Comments 183
Berislam dengan penuh kepasrahan
Berislam dengan penuh kepasrahan
Militansi atau “bersungguh-sungguh” dalam melaksanakan suatu perkara terutama dalam beribadah mendapatkan perhatian cukup intens dalam al-Quran. Banyak ayat yang menekankan kita harus memiliki sikap militansi dalam beribadah. Kita diharuskan memberikan porsi waktu, tenaga, dan materi yang ‘lebih’ untuk melaksanakan ibadah, bukan sesuatu yang ’sisa’.
 
Setidaknya ada 4 alasan kenapa kita harus memiliki jiwa militansi (bersungguh-sungguh) berdasarkan keterangan dalam al-Quran, yakni sebagai berikut:
 

#1. MILITANSI merupakan sebab diberikannya hidayah oleh Alloh SWT

Kita senantiasa berdo’a agar mendapat petunjuk (hidayah) dari Alloh SWT, terutama saat melaksanakan sholat. Hal ini tercermin dalam kalimat, ٱهْدِنَا ٱلصِّرَٰطَ ٱلْمُسْتَقِيمَ “Tunjukilah kami Jalan yang lurus”. Pertanyaannya, kapan kita akan mendapatkan hidayah itu? Jawabannya adalah saat kita bersungguh-sungguh. Hal ini bisa kita lihat dalam QS al-Ankabut 69 sebagai berikut:

وَٱلَّذِينَ جَٰهَدُوا۟ فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ ٱللَّهَ لَمَعَ ٱلْمُحْسِنِينَ

“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan Kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik”

Dalam ayat ini, Alloh SWT menggunakan kata walladzii وَٱلَّذِينَ yang memiliki makna umum. Siapapun orangnya, baik orang arab, non arab, kulit putih atau hitam, siapapun yang bersungguh-sungguh di jalan Alloh, pasti mereka diberikan petunjuk oleh Alloh SWT. Mereka akan diberikan banyak jalan kebaikan dalam keseluruhan aspek kehidupan.

#2. Di antara sifat manusia yang karenanya Alloh SWT memberikan kehormatan dan kebahagiaan ialah sifat MILITANSI

Orang yang memiliki sifat sungguh-sungguh akan diberikan keberuntungan, kehormatan dan kebahagiaan, sebagaimana tercantum dalam QS al-Mukmimum 1-3, 

قَدْ أَفْلَحَ ٱلْمُؤْمِنُونَ ٱلَّذِينَ هُمْ فِى صَلَاتِهِمْ خَٰشِعُونَ وَٱلَّذِينَ هُمْ عَنِ ٱللَّغْوِ مُعْرِضُونَ

Sungguh beruntung orang-orang yang beriman, yaitu orang yang khusyuk dalam shalatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna…”.

Sifat sungguh-sungguh diindikasikan bahwa orang tersebut berpaling dari sesuatu yang sia-sia baik saat berbicara, bertindak maupun bersikap. Kehormatan dan kebahagiaan yang diberikan Alloh SWT bagi orang yang bersungguh-sungguh, adalah kesuksesan yang hakiki, baik dalam tingkat individu, rumah tangga, dunia maupun akhirat. Dalam ajaran Islam, kesungguhan merupakan syarat kesuksesan. Jangan bermimpi ingin sukses, kalau terjatuh dalam kesia-siaan.

Lihat juga  Empat Penyesalan Hidup Manusia

Dalam hal menjauhi kesia-siaan kita bisa belajar dari ucapan Umar bin khatab sebagai berikut, ”Kami adalah generasi yang meninggalkan 9/10 dari yang halal karena kami takut terjatuh kepada yang haram”. Meraka meninggalkan banyak perkara yang boleh, karena mereka disibukkan dengan mengerjakan amalan-amalan ibadah dari yang fardu ain, fardu kifayah, sunnah, dan ibadah lainnya.

#3. Tampak jelas dalam ayat al-Quran, hidup adalah pertarungan antara hamba Alloh dan hamba setan. Pertarungan ini akan dimenangkan hamba Alloh yang memiliki MILITANSI

Orang yang bersunguh-sungguh, tidak akan tergoda oleh orang bodoh (jahil) / hamba setan, yakni mereka yang tidak tahu islam dan menentang islam. Sebagaian besar waktu orang yang bersungguh-sungguh akan dialokasikan untuk melaksanakan agenda besar robbaniah ketimbang melaksanakan hal yang sia -sia. Nabi Muhammad ﷺ mencontohkan, meskipun beliau dihadapkan dengan tantangan besar dari kaum kafir (perang), beliau tetap memperhatikan kondisi keislaman umat dari mulai pengajian al-Quran & sunnah, berbisnis, membangun ekonomi, mencetak ulama, dan lain sebagainya.

#4. Urgensi MILITANSI, bisa nampak saat nabi ﷺ ditegur Alloh karena kurang memperhatikan sahabat yang bersungguh-sungguh belajar islam — Surat ‘ABASA (Bermuka Masam)

Nabi Muhammad ﷺ ditegur oleh Alloh SWT saat beliau ‘lebih’ memperhatikan tokoh-tokoh Quraisy yang mau masuk islam dibandingkan dengan wanita buta yang mau belajar islam dengan sungguh sungguh (Yas’a) وَأَمَّا مَن جَآءَكَ يَسْعَىٰ. Hal ini mengindikasikan bahwa Kesungguhan dalam belajar Islam menempati prioritas utama dan harus diutamakan.

Semoga kita diberikan kekuatan untuk memiliki jiwa militansi dalam belajar agama Islam dan beribadah….

++++++

Dikutip dari Pengajian Ahad, Mesjid Darussalam Kota Wisata, 13 Maret 2010, Narasumber DR. Ahzami Samiun Jazuli

  • Nasehat Islam

    Kumpulan catatan pengajian yang diikuti penulis. Semoga memberi manfaat bagi yang membaca, penulis dan para guru/ustadz yang menyampaikan ilmunya. Berharap masukan jika ada yang perlu diperbaiki. ++Admal Syayid++

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *