Bacalah al-Quran untuk Mengobati Hatimu

By Nasehat Islam Last Updated On 11 October 2024 0 Comments 48
Hidup di bawah naungan al-Quran
Hidup di bawah naungan al-Quran

Sebagai pegangan hidup umat Islam, al-Quran memiliki banyak keagungan dan keutamaan. Salah satunya adalah media untuk mengobati penyakit hati.

Sebagaimana kita ketahui, hati merupakan elemen penting tubuh yang akan mempengaruhi kualitas hidup (pikiran, ucapan, tindakan, dan kebiasaan). Sehingga sehat atau sakitnya hati haruslah menjadi perhatian utama.

Kemaksiatan dan dosa akan membuat hati seperti racun dalam tubuh. Sementara amal sholeh dan ketaatan akan membuat hati seperti makanan bergizi bagi tubuh. Saat kita mengetahui adanya racun yang bersemayam dalam tubuh, maka haruslah cepat dihilangkan agar tubuh tidak sakit dan mati.

Salah satu cara untuk menghilangkah racun atau noktah yang telah menempel dalam hati adalah dengan gemar membaca al-Quran.

Al-Quran Sebagai Obat

Seorang muslim haruslah meyakini bahwa al-Quran tidak hanya berfaedah besar dari sisi makna dan isi, namun juga memberikan dampak yang luar biasa saat membacanya. Dijelaskan bahwa Al-Quran bisa menjadi nutrisi atau obat penawar bagi penyakit yang bersemayam dalam dada.

Mari perhatikan firman Alloh berikut:

*** QS al-Isra 82

وَنُنَزِّلُ مِنَ ٱلْقُرْءَانِ مَا هُوَ شِفَآءٌ وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ ٱلظَّٰلِمِينَ إِلَّا خَسَارًا

Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi obat / penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.

*** QS Yunus 57

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ قَدْ جَآءَتْكُم مَّوْعِظَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَشِفَآءٌ لِّمَا فِى ٱلصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ

Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran (al-Quran) dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.

Sehingga, jika kita ingin sehat sempurna (tubuh dan hati), selain harus memberikan asupan makanan bergizi buat tubuh dan olahraga, kita juga harus dekat dengan al-Quran.

Tidak usah muluk-muluk. Rutinkanlah membacanya minimal 3 lembar sehari. Lakukan secara konsisten (istiqomah)Niscaya kita akan mendapatkan faedah yang luar biasa. Al-Quran itu obat. Saat hati gelisah dan tidak tenang, bacalah al-Quran sebagai penawarnya.

Kerisauan Rosululloh Atas Umatnya

Meskipun banyak keutamaan yang akan diperoleh, ternyata masih banyak umat islam yang abai dari al-Quran. Mengaku beriman tapi dalam kesehariannya jauh dari interaksi dengannya.

Al-Quran hanya menjadi pajangan di rumah sampai berdebu. Rumah didominasi alunan musik dan hiburan. Resah jika anaknya tidak les matematika, fisika, kimia atau bahasa inggris. Namun tidak resah jika anaknya belum bisa baca al-Quran.

Rosul ﷺ yang mulia, jauh-jauh hari telah mengutarakan kerisauannya tentang umat islam yang abai dari al-Quran ini. Tercermin dalam redaksi ayat berikut:

*** QS al-Furqon 30

وَقَالَ ٱلرَّسُولُ يَٰرَبِّ إِنَّ قَوْمِى ٱتَّخَذُوا۟ هَٰذَا ٱلْقُرْءَانَ مَهْجُورًا

Lihat juga  Tafsir Quran Surat al-Humazah

Berkatalah Rasul: “Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al Quran itu sesuatu yang diabaikan“.

Dalam ayat di atas, nabi ﷺ merasa risau bahwa umat islam abai terhadap al-Quran. Ibnu Taimiyah menafsirkan sikap abai itu adalah mereka yang masuk dalam golongan berikut ini:

  • Enggan membaca al-Quran. Bahkan ‘tidak bisa’ baca al-Quran
  • Membaca al-Quran, tapi tidak ada usaha memahami kandungannya (tidak pernah kajian ilmu).
  • Membaca dan memahami al-Quran tetapi tidak mengamalkannya.
Analogi Rosul Tentang Orang yang Akrab dan yang Jauh dengan al-Quran

Begitu penting dan dianjurkannya berinteraksi al-Quran, nabi ﷺ bahkan memberikan analogi khusus tentang orang yang akrab dan jauh dengan al-Quran. Yaitu sebagai berikut:

  • Golongan #1

Mukmin yang gemar membaca dan mengamalkan al-Quran seperti buah utrujah. Baunya wangi dan rasanya enak.

  • Golongan #2

Mukmin yang tidak gemar membaca al-Quran tapi mengamalkan isinya seperti buah kurma. Rasanya manis tapi tidak ada wanginya.

  • Golongan #3

Orang munafiq yang gemar membaca al-Quran seperti buah raihanah. Baunya wangi tapi rasanya pahit sepet.

  • Golongan #4

Orang munafiq tidak membaca al-Quran seperti buah handzalah. Baunya tidak enak rasanya pahit.

 – : (( مَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي يَقْرَأُ القُرْآنَ مَثَلُ الأُتْرُجَّةِ : رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا طَيِّبٌ ،وَمَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي لاَ يَقْرَأُ القُرْآنَ كَمَثَلِ التَّمْرَةِ : لاَ رِيحَ لَهَا وَطَعْمُهَا حُلْوٌ ، وَمَثلُ المُنَافِقِ الَّذِي يَقْرَأُ القُرْآنَ كَمَثلِ الرَّيحَانَةِ : رِيْحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ ، وَمَثَلُ المُنَافِقِ الَّذِي لاَ يَقْرَأُ القُرْآنَ كَمَثلِ الحَنْظَلَةِ : لَيْسَ لَهَا رِيحٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ )) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ .

“Permisalan orang yang membaca Al-Qur’an bagaikan buah utrujah, bau dan rasanya enak. Permisalan orang mukmin yang tidak membaca Al-Qur’an bagaikan buah kurma, tidak beraroma, tetapi rasanya manis.

Permisalan orang munafik yang membaca Al-Qur’an bagaikan raihanah, baunya menyenangkan, tetapi rasanya pahit. Permisalan orang munafik yang tidak membaca Al-Qur’an bagaikan hanzhalah, rasa dan baunya pahit dan tidak enak.” [HR. Bukhar dan Muslim]

Dari keempat kategori di atas, tentunya kita harus menjadi golongan yang pertama. Orang yang gemar membaca dan mengamalkan al-Quran baik secara pribadi maupun dengan seluruh anggota keluarga. Meluangkan waktu khusus (misal antara magrib dan isya) sebagai waktu untuk membaca al-Quran bersama.

Keuntungan Lain Bagi Orang yang Dekat Dengan al-Quran

Selain sebagai petunjuk, obat atau penawar penyakit seperti dijelaskan di atas, masih banyak lagi keuntungan yang akan diperoleh bagi orang yang berinteraksi dengan al-Quran. Salah satunya adalah sebagai berikut:

  • Al-Quran akan menjadikan manusia sebagai ‘manusia terbaik’.

Kita tentu bercita-cita menjadi manusia terbaik. Dan salah satu cara untuk menjadi manusia terbaik adalah dengan belajar dan mengajarkan al-Quran

Lihat juga  Strategi Pengembangan Diri Secara Efektif

خَيركُم مَنْ تَعَلَّمَ القُرْآنَ وَعلَّمهُ

Sebaik-baik orang di antara kalian adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari)

  • Orang yang membaca dekat al-Quran akan mendapatkan kenikmatan yang tiada tanding

Kenikmatan hakiki bukanlah karena jabatan atau kemewahan yang dimiliki. Namun kenikmatan hakiki adalah ketika senang membaca al-Quran. Kaya bukanlah karena banyaknya harta, tapi karena ‘kaya yang dirasakan hati’. Dan damainya hati akan dicapai dengan membaca al-Quran.

  • Al-Quran nanti di hari qiamat akan datang membawa syafaat

Di hari kiamat tidak ada yang bisa menolong kita. Setiap orang akan sibuk dengan pertanggungjawabannya masing-masing. Dan al-Quran akan memberikan pertolongan pada saat itu.

 اِقْرَؤُوْا القُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ القِيَامَةِ شَفِيْعًا لِأَصْحَابِهِ 

Bacalah Al-Qur’an karena pada hari kiamat, ia akan datang sebagai syafaat untuk para pembacanya.” (HR. Muslim)

Al-Quran berkata: Ya Alloh, aku dulu cegah manusia dari tidur di malam hari karena membaca aku. Maka perkanankan aku memberikan syafaat. Maka kemudian syafaatnya diperkenankan oleh Alloh.

  • Membacanya saja walaupun tidak paham akan mendapat pahala yang berlipat

Membaca satu huruf al-Quran akan mendapatkan 10 kebaikan. Bagaimana kalau beberapa ayat dan surat yang dibaca.

مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللهِ فَلَهُ حَسَنَةٌ وَالحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا , لاَ أَقُوْلُ الم حَرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيْمٌ حَرْفٌ

Barang siapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah, maka baginya satu kebaikan. Satu kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan alif laam miim itu satu huruf, tetapi aliif itu satu huruf, laam itu satu huruf, dan miim itu satu huruf.” (HR. Tirmidzi)

  • Akan dikumpulkan dengan para malaikat

Orang yang membaca al-Quran dan mahir membacanya, ia akan bersama para malaikat yang mulia dan taat dalam kebaikan.

“وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا ، قَالَتْ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – : (( الَّذِي يَقْرَأُ القُرْآنَ وَهُوَ مَاهِرٌ بِهِ مَعَ السَّفَرَةِ الكِرَامِ البَرَرَةِ ، وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أجْرَانِ )) متفقٌ عَلَيْهِ .

Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Orang yang membaca Al-Qur’an dan ia mahir membacanya, maka ia bersama para malaikat yang mulia (bersih dari maksiat) dan taat dalam kebaikan. Sedangkan orang yang membaca Al-Qur’an dengan terbata-bata dan merasa kesulitan ketika membacanya, maka baginya dua pahala.” (Muttafaqun ‘alaih)

Semoga kita dan orang-orang terdekat diberi kekuatan untuk gemar membaca, memahami (tadabbur), mengamalkan, dan menghapalkan al-Quran…amien

++++———-+++++ 

Catatan Pengajian Ba’da Shubuh, 5 Oktober 2024, Mesjid Raya Puloasem Jakarta Timur, Penceramah: Ust. DR Wahid Rahman MA.

  • Nasehat Islam

    Kumpulan catatan pengajian yang diikuti penulis. Semoga memberi manfaat bagi yang membaca, penulis dan para guru/ustadz yang menyampaikan ilmunya. Berharap masukan jika ada yang perlu diperbaiki. ++Admal Syayid++

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *