Misi utama hidup adalah beribadah. Kemampuan dan perjuangan melaksanakan ibadah haruslah di jaga konsistensinya sampai azal menjemput (stamina beribadah). Tidak mudah menjalaninya. Kadang memiliki semangat tinggi pergi ke mesjid, baca al-Quran, bersedekah, dan lain sebagainya. Namun kadang timbul juga rasa malas beribadah.
Berikut beberapa kiat agar kita bisa menjaga konsistensi atau stamina beribadah:
1. Ibadah kepada Alloh harus merupakan kebutuhan manusia
Dalam melaksanakan ibadah, kita jangan melihatnya sebagai beban tapi harus menjadikannya sebagai kebutuhan. Kebutuhan terhadap ibadah harus melebihi kebutuhan terhadap makan dan minum. Sebagai hamba kita butuh kepada Tuhannya. Jangan hanya butuh saat tertimpa musibah, seperti halnya Firaun. Ia baru butuh Tuhan, saat kematian sudah mendekat.
2. Bervariasi dalam Beribadah
Jangan melakukan ibadah secara monoton, karena itu pasti membosankan. Alloh SWT maha adil, ia menjadikan ibadah sangat bervariasi. Ada ibadah qouliyah (ngaji, ceramah), ibadah jasadiah (silaturahmi, sholat, olahraga, dll), ibadah maliyah (zakat, infaq, shodaqoh), dan ibadah maliyah-jasadiah (haji atau umrah). Jadikanlah keseluruhan aktivitas kita bernilai ibadah. Nabi Muhammad adalah seorang yang rajin sholat, rajin puasa, olahraga, dan juga dermawan.
3. Bersama Orang-Orang yang Benar
Bersama-sama dengan orang-orang yang baik sangatlah bagus, karena teman yang baik akan memberikan pengaruh positif dalam beribadah. Ada ungkapan yang mengatakan, “Seseorang mengikuti agama teman dekatnya”. Jika teman dekatnya baik maka ia akan baik, namun sebaliknya jika teman dekatnya tidak baik, maka ia akan tidak baik pula. Alloh SWT berfirman dalam QS at-Taubah 119,
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَكُونُوا۟ مَعَ ٱلصَّٰدِقِينَ
“Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Alloh, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar“.
4. Bersungguh-Sungguh Menciptakan Khusnul Khotimah
Sebenar-benarnya taqwa ialah mendapatkan predikat Khusnul khotimah, dan Khusnul Khotimah tidak mungkin digapai oleh orang yang malas beribadah. Menjaga kontinuitas beribadah dalam keseluruhan aktivitas hidup sampai azal menjemput, akan memberikan kontribusi yang besar untuk mendapatkan predikat Khusnul Khotimah.
5. Istirahat dalam Rangka Memulihkan Stamina
Istirahat sangat penting kita lakukan untuk menjaga stamina tubuh, misalnya di waktu siang kita beristirahat sebentar agar tengah malam bisa bangun untuk melaksanakan qiyamullail.
6. Waspada dengan Kesendirian
Jangan membiasakan menyendiri, karena akan mudah diterkam syetan. Ada ungkapan yang menyatakan, “Sesungguhnya serigala itu akan mudah menerkam kambing yang sendirian”. Lebih baik menghadapi masalah tapi secara berjamaah, daripada merasa tenang, tentram, dan diam tanpa masalah dalam kesendirian. Karena bisa jadi itu ketenangan yang palsu.
7. Selalu Menciptakan Akhirat sebagai Obsesi Terbesar
Kita boleh senang karena memiliki rumah, kekayaan dan jabatan, namun itu jangan menjadi obsesi terbesar. Karena kalau tidak bisa mencapainya kita akan stress. Jadikanlah akhirat sebagai obsesi terbesar dalam hidup kita.
8. Berusaha Menikmati Ibadah Semaksimal Mungkin
Beribadah yang dilakukan haruslah dinikmati dengan penuh keikhlasan. Seperti halnya para sahabat yang memiliki tingkat keikhlasannya yang tinggi, ia minta dicabut panah yang ada di punggungnya saat melaksanakan sholat.
Demikian kiat menjaga stamina beribadah, semoga kita bisa menjalaninya…
++++++
Dikutip dari Pengajian Buka Puasa, Baverly Hills G/15 Kota Wisata, 6 September 2009, narasumber: DR Ahzami Sami’un Djazuli, MA
One thought on “Kiat Menjaga Stamina Beribadah”