Makna Sedekah yang Sesungguhnya

By Nasehat Islam Last Updated On 11 October 2023 6 Comments 920
Sedekah Sesungguhnya
Sedekah Sesungguhnya

Untuk memahami makna sedekah yang sesungguhnya mari menelaah sabda Nabi yang mulia Muhammad ﷺ sebagai berikut:

كُلُّ سُلامَى مِنَ النَّاسِ عَلَيْهِ صَدَقةٌ ، كُلَّ يَوْمٍ تَطلُعُ فِيْهِ الشَّمْسُ : تَعدِلُ بَينَ الاِثْنَيْنِ صَدَقَةٌ ، وَتُعِيْنُ الرَّجُلَ فِي دَابَّتِهِ، فَتَحْمِلُهُ عَلَيْهَا ، أَوْ تَرْفَعُ لَهُ عَلَيْهَا مَتَاعَهُ صَدَقةٌ ، والكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ صَدَقةٌ ، وبِكُلِّ خُطْوَةٍ تَمشِيْهَا إِلَى الصَّلاَةِ صَدَقةٌ ، وتُمِيْطُ الأَذَى عَنِ الطَّرِيْقِ صَدَقَةٌ 

Setiap persendian manusia diwajibkan untuk bersedekah setiap harinya mulai matahari terbit. Memisahkan (menyelesaikan perkara) antara dua orang (yang berselisih) adalah sedekah. Menolong seseorang naik ke atas kendaraannya atau mengangkat barang-barangnya ke atas kendaraannya adalah sedekah. Berkata yang baik juga termasuk sedekah. Begitu pula setiap langkah berjalan untuk menunaikan shalat adalah sedekah. Serta menyingkirkan suatu rintangan dari jalan adalah sedekah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Jika kita perhatikan hadits di atas, sedekah merupakan amalan penting yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia sebagai hamba dan khalifah di muka bumi. Memiliki dimensi yang sangat luas. Berlaku atas semua manusia dalam kondisi apapun, baik kaya maupun miskin.

Sedekah bukan hanya bersifat materi, tetapi juga perbuatan baik terhadap sesama manusia. Orang kaya bisa melakukannya dengan materi, namun orang miskin pun bisa dengan berbuat kebaikan ke sesama dan lingkungan.

Ucapan yang baik, senyuman yang tulus, menyingkirkan duri, langkah menuju sholat, dan kebajikan-kebajikan lainnya termasuk sedekah. Jadi sedekah merupakan kebajikan yang universal dan bisa dilakukan oleh siapapun juga.

Betapa luasnya ladang kebajikan dalam agama islam. Setiap individu bisa berpartisipasi sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Kalau setiap muslim memahami maknanya dan berlomba-lomba mengamalkannya, maka akan tercipta hubungan kasih sayang antar manusia, empati, dan kekeluargaan. Setiap orang akan merasa bahagia saat ia bisa membahagiakan orang lain.

Balasan kebajikan tiada lain kebajikan pula. Selaras dengan kadar keikhlasan pelakunya dan pasti akan terjadi. Kalau pun tidak diterima di dunia, maka Alloh menjanjikan balasan yang sempurna di akhirat kelak. Alloh berfirman dalam QS al-An’am 160,

Lihat juga  Orang Kaya atau Miskin, Mana yang Utama?

مَن جَآءَ بِٱلْحَسَنَةِ فَلَهُۥ عَشْرُ أَمْثَالِهَا ۖ وَمَن جَآءَ بِٱلسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزَىٰٓ إِلَّا مِثْلَهَا وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ

“Barang siapa membawa amal yang baik maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barang siapa yang membawa perbuatan yang jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikit pun tidak dianiaya (dirugikan)”.

Seorang muslim hendaklah menjadi pembuka kebajikan dimanapun ia berada, karena kebajikan adalah pintu menuju surga. Nabi bersabda ﷺ,

عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّة

“Hendaklah kamu semua bersikap jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan membawa ke surga…” (HR. Muslim).

Betapa Pentingnya amalan sedekah ini, bahkan nabi ﷺ mengilustrasikan dalam sabdanya,

فَاتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَبِكَلِمَةٍ طَيِّبَةٍ
 
Jagalah diri kalian dari neraka meskipun hanya dengan sedekah setengah biji kurma. Barangsiapa yang tak mendapatkannya, maka ucapkanlah perkataan yang baik.” (HR. Bukhari Muslim)
 

Kelebihan amal sedekah di antara jenis kebajikan lainnya, ia memiliki pahala yang tetap mengalir walaupun pelakunya sudah meninggal dunia. Nabi ﷺ bersabda,

إِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ.

Apabila anak adam (manusia) telah meninggal dunia, maka terputuslah amalnya darinya, kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak saleh yang selalu mendoakannya.” (HR Muslim).

Jadi sesungguhnya, islam memberikan prioritas yang tinggi terhadap amal kebajikan yang berdimensi sosial dan kemanusiaan. Islam di masa lalu bisa memimpin peradaban dunia karena ditopang oleh aqidah yang kokoh dan amalan sedekah yang luas. Keterpurukan umat Islam saat ini, bisa jadi karena kurangnya pemahaman dan pengamalan aqidah dan sedekah dalam makna yang sesungguhnya.

Maka seyogyanya, waktu hidup kita diisi dengan amalan sedekah sehingga memberi makna dan manfaat kepada orang lain. Dalam keyakinan islam setiap perbuatan yang dilakukan akan dipertanggungjawabkan dihadapan Alloh, ia akan ditulis dalam catatan pribadi dan diperlihatkan di padang mahsyar kelak.

Lihat juga  Zakat Sebagai Ajaran Pokok Islam

Sebagai penutup kita simak ungkapan dari salah seorang pemikir Islam, Seorang shaleh tak akan dibiarkan sendiri oleh kehidupan, dan zaman akan mencatat amal baiknya”.

++++++

Dikutip dari Khutbah Jum’at di Mesjid At-Taqwa Kemayoran, 25 Juli 2009

  • Nasehat Islam

    Kumpulan catatan pengajian yang diikuti penulis. Semoga memberi manfaat bagi yang membaca, penulis dan para guru/ustadz yang menyampaikan ilmunya. Berharap masukan jika ada yang perlu diperbaiki. ++Admal Syayid++

6 responses to “Makna Sedekah yang Sesungguhnya”

  1. […] Kita dipersilahkan untuk mencari harta di dunia, namun harus tetap dalam rangka mencari kehidupan yang lebih baik di akhirat, misalnya dengan mengeluarkan infak, zakat, dan Sedekah […]

  2. […] Gemar berinfaq baik di waktu lapang maupun […]

  3. […] Gemar berinfaq baik di waktu lapang maupun […]

  4. […] Dunia tidak boleh lengket di hati. Jangan kagum dengan kilauan dunia. Yang membuat bahagia justru dengan bersedekah. Alloh tidak menciptakan bahagia dalam pelit. Namun Alloh menciptakan bahagia dalam sedekah. […]

  5. […] Melalui wahyu yang diterimanya, Rosul berkata “Wahai Ali, tahukah engkau, siapakah orang yang menjual dan membeli unta itu?. Ali menjawab, ‘Tidak”. Rosul berkata lebih lanjut, “Orang yang menjual untu itu adalah malaikat Jibril, sedangkan yang membelinya adalah malaikat Mikail”. Dengan penasaran Ali bertanya kembali, “Lantas kepada siapakah saya harus membayar utang 100 dirham?” Nabi menjawab,” Itu semua rizkimu, karena keikhlasanmu mengeluarkan shodaqoh”. […]

  6. […] Kenikmatan hidup yang Alloh anugerahkan kepada kita sungguh tidak ternilai jumlahnya. Salah satu nikmat itu adalah harta, keluarga dan anak. Semua nikmat haruslah kita syukuri. Salah satunya dengan menunaikan infaq dan sedekah. […]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *