Ada banyak hikmah yang bisa digali dari isi kandungan al-Quran. Salah satunya bagaimana belajar dari kekuatan do’a nabi ibrahim untuk memperoleh anak sholeh.

Kata nabi ﷺ, hidup di dunia ibarat seorang pengembara yang sedang melakukan perjalanan. Agar selamat mencapai tujuan, diperlukan ‘petunjuk’ yang bisa memberi arah dan rambu selama perjalanan itu. Bagi umat islam, petunjuk itu tidak lain adalah al-Quran yang mulia. Yang mampu membedakan antara yang hak dan bathil.

شَهْرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٍ مِّنَ ٱلْهُدَىٰ وَٱلْفُرْقَانِ

“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)” (QS al-Baqoroh 185)

Agar mendapatkan petunjuk al-Quran, umat islam haruslah dekat dengannya. Tidak hanya membaca namun juga menggali isi kandungan serta mengamalkannya. Salah satu petunjuk yang bisa digali, adalah bagaimana memperoleh keturunan anak sholeh.

Solusi al-Quran untuk mendapatkan anak sholeh dapat dipelajari dari kisah nabi Ibrahim as sebagai berikut:

Nabi Ibrahim lahir sekitar 4000 tahun lalu di Babilonia (Irak) dari orang tua yang berprofesi pembuat patung. Saat mengemban risalah tauhid kepada kaumnya, beliau mendapatkan tantangan yang luar biasa. Bahkan dibakar hidup-hidup oleh raja Namruz. Nabi ibrahim lalu hijrah ke Palestina. Di saat usianya genap 80 tahun, beliau belum dikaruniai keturunan. Lalu memanjatkan doa kepada Alloh swt agar diberi keturunan anak yang sholeh.

رَبِّ هَبْ لِيْ مِنَ الصّٰلِحِيْنَ

‘’(Ibrahim berdoa,) Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (keturunan) yang termasuk orang-orang saleh” (QS As Saffat 100)

Kekuatan doa nabi Ibrahim ini, dibalas Alloh swt dalam ayat selanjutnya,

فَبَشَّرْنٰهُ بِغُلٰمٍ حَلِيْمٍ

‘’Maka, Kami memberi kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak (Ismail) yang sangat santun’’ (QS As Saffat 101)

Dengan izin Alloh, nabi Ibrahim dikarunia anak sholeh bernama Ismail dan Ishak. Darinya lahirlah sebanyak 18 nabi dan rosul. Termasuk nabi Muhammd ﷺ sebagai nabi terakhir keturunan nabi ibrahim dari garis nabi Ismail.

Dari kisah al-Quran di atas, kita bisa mengamalkan doa yang dipanjatkan nabi Ibrahim untuk meminta keturunan anak sholeh. Tidak mungkin kalimat itu dicantumkan dalam al-Quran kalau tidak untuk kita baca dan mengambil manfaat darinya. Bacalah doa ini, kalau perlu dibaca “Ya Alloh, saya berdoa dengan doa nabi Ibrahim, agar dikaruniakan keturunan yang sholeh” رَبِّ هَبْ لِيْ مِنَ الصّٰلِحِي

Banyak event yang bisa kita munajatkan doa nabi Ibrahim di atas, mulai dari proses lamaran, akad nikah, kehamilan, serta kelahiran anak (aqiqah). Semua berujung pada sebuah harapan agar diberkahi keluarga yang sakinah serta keturunan yang sholeh.

Keturunan yang sholeh akan membahagiakan dan menyenangkan orang tua saat di dunia dan juga saat berada di alam kubur & akhirat. Nabi ﷺ menyatakan, doa anak sholeh menjadi salah satu amalan yang pahalanya mengalir selamanya.

إِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ رَوَاهُ مُسْلِمٌ

“Apabila anak Adam (manusia) telah wafat, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak sholeh yang mendoakannya.” (HR Muslim)

Di saat orang tua sudah tidak bisa beramal, beribadah, dan bershodaqoh, maka doa anak sholeh yang bisa memberikan curahan kebaikan yang tidak terputus di akhirat kelak.

Semoga kita menjadi anak sholeh dan memiliki keturunan yang sholeh juga. Hormat dan bakti kepada orang tua (birrul  walidain), saat ia masih hidup dan mendoakannya juga saat ia sudah meninggal dunia.

++++++

Pengajian Ba’da Maghrib, Mesjid Darussalam Kota Wisata Cibubur, 10 November 2023. Penceramah: Ust. Drs Aseph Aonuddien M.Si.