Mari kita ‘mendulang’ ilmu dan hikmah yang dinasehatkan oleh sahabat nabi Abdullah bin Mas’ud. Khususnya terkait dengan ‘Semua Yang Akan Datang itu Pastinya Dekat’.
Ja’far bin Burhan berkata bahwa Abdullah bin Mas’ud semoga Allah meridhainya pernah berkata:
كُلُّ مَا هُوَ آتٍ قَرِيبٌ، أَلَا إِنَّ الْبَعِيدَ لَيْسَ بِآتٍ، لَا يَعْجَلُ اللَّهُ لَعَجَلَةِ أَحَدٍ، وَلَا يَخِفُّ لِأَمْرِ النَّاسِ مَا شَاءَ اللَّهُ لِأَمَلِ النَّاسِ، يُرِيدُ اللَّهُ أَمْرًا، وَيُرِيدُ النَّاسُ أَمْرًا، مَا شَاءَ اللَّهُ كَانَ وَلَوْ كَرِهَ النَّاسُ، لَا مُقَرِّبَ لِمَا بَاعَدَ اللَّهُ، وَلَا مُبَعِّدَ لِمَا قَرَّبَ اللَّهُ، وَلَا يَكُونُ شَيْءٌ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ، أَصْدَقُ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ، وَأَحْسَنُ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم، وَشَرُّ الْأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلُّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ
Segala sesuatu yang akan datang itu dekat. Ketahuilah, sesungguhnya yang jauh itu tidak akan datang.
Allah tidak tergesa-gesa karena tergesa-gesanya seseorang, dan tidak menjadi ringan bagi urusan manusia karena harapan mereka.
Allah menghendaki suatu perkara, dan manusia menghendaki suatu perkara, tetapi apa yang Allah kehendaki pasti terjadi, meskipun manusia membencinya.
Tidak ada yang dapat mendekatkan sesuatu yang dijauhkan oleh Allah, dan tidak ada yang dapat menjauhkan sesuatu yang didekatkan oleh Allah. Tidak akan terjadi sesuatu kecuali dengan izin Allah.
Perkataan yang paling benar adalah Kitabullah (Al-Qur’an), petunjuk yang terbaik adalah petunjuk Muhammad Rasulullah ﷺ, dan seburuk-buruk perkara adalah hal yang baru diada-adakan (dalam agama). Setiap hal yang baru dalam agama adalah bid’ah, dan setiap bid’ah adalah kesesatan.
Penjelasan dari nesehat Abdullah bin Masúd di atas adalah sebagai berikut:
#1. Bahwa segala sesuatu yang akan datang itu adalah dekat
Sebagai contohnya adalah tentang akan terjadinya hari kiyamat.
ٱقْتَرَبَ لِلنَّاسِ حِسَابُهُمْ وَهُمْ فِى غَفْلَةٍ مُّعْرِضُونَ
Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka, sedang mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling (daripadanya). (QS. Al-Anbiya:1)
#2. Allah tidak akan tergesa-gesa karena tergesa-gesanya seseorang
Sebagai contoh yang berkaitan dengan ketentuan umur/ajal.
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ ۖ فَإِذَا جَآءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ
Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya. (QS. Al-A’raf:34)
#3. Kehendak Allah pasti berlaku sekalipun manusia tidak menyukainya
Sebagai contoh firman Allah:
خَٰلِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ ٱلسَّمَٰوَٰتُ وَٱلْأَرْضُ إِلَّا مَا شَآءَ رَبُّكَ ۚ إِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٌ لِّمَا يُرِيدُ
Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki. (QS. Hud: 17)
#4. Tidak ada yang mampu mendekatkan yang Allah jauhkan
Seperti yang terdapat di dalam hadits Nabi ﷺ berikut:
اللَّهمَّ لا مانعَ لما أعطيتَ ، ولا مُعطيَ لما منعتَ ، ولا رادَّ لما قضيتَ ، ولا ينفعُ ذا الجَدِّ منك الجَدُّ
Ya Allah, tidak ada yang dapat mencegah apa yang Engkau berikan, dan tidak ada yang dapat memberi apa yang Engkau cegah. Tidak ada yang dapat menolak apa yang Engkau tetapkan, dan tidak bermanfaat kekayaan atau kedudukan bagi pemiliknya di hadapan-Mu.(HR. Bukhari dan Muslim dari al-Mughirah bin Syu’bah)
#5. Perkataan yang paling benar adalah Al-Qur’an, Petunjuk yang terbaik adalah petunjuk nabi saw, dan Perkara yang paling buruk adalah bid’ah
أما بعدُ فإنَّ أصدقَ الحديثِ كتابُ اللهِ ، وإنَّ أفضلَ الهديِ هديُ محمدٍ ، وشرَّ الأمورِ مُحدثاتُها ، وكلَّ مُحدَثةٍ بدعةٌ ، وكلَّ بدعةٍ ضلالةٌ ، وكلَّ ضلالةٍ في النَّارِ أتتْكم الساعةُ بغتةً ، بُعِثتُ أنا والساعةُ هكذا ، صبحَتْكم الساعةُ ومستْكم ، أنا أولى بكلِّ مؤمنٍ من نفسِه ، من ترك مالًا فلأهلِه ، ومن ترك دَيْنا أو ضَياعًا فإليَّ وعليَّ ، وأنا وليُّ المؤمنين
Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah Kitabullah (Al-Qur’an), dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad ﷺ. Seburuk-buruk perkara adalah hal yang baru diada-adakan (dalam agama), setiap hal yang baru dalam agama adalah bid’ah, setiap bid’ah adalah kesesatan, dan setiap kesesatan tempatnya di neraka.
Hari Kiamat akan datang kepada kalian secara tiba-tiba. Aku diutus, dan Hari Kiamat itu seperti ini (beliau mengisyaratkan dengan jari-jarinya yang berdekatan). Hari Kiamat akan menyambut kalian di pagi atau petang hari.
Aku lebih berhak atas setiap mukmin daripada dirinya sendiri. Barang siapa yang meninggalkan harta, maka itu untuk keluarganya. Barang siapa yang meninggalkan utang atau keturunan yang lemah (yang tidak mampu menafkahi dirinya), maka tanggung jawabnya ada padaku dan menjadi kewajibanku. Aku adalah wali bagi setiap orang beriman. (HR. An-Nasai dan Ahmad dari Jabir bin Abdullah semoga Allah meridhainya).
—–++++—–
Dikutip dari pengajian ba’da Shubuh 15 Februari 2025, Mesjid Raya Puloasem Jakarta Timur, Penceramah : Ust. DR Darwis Abu Ubaidah MA.