Pahamilah La ilaha illallah Dengan Sempurna

By Nasehat Islam Last Updated On 25 February 2025 0 Comments 122
Menyembah Hanya Kepada Alloh
Menyembah Hanya Kepada Alloh

Saat kita belajar agama Islam (di TK, SD atau seterusnya), umumnya diajarkan makna La ilaha illallah لَآ إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّهُ adalah ‘Tidak Ada Tuhan Selain Alloh’. Pertanyaannya, apakah pemahaman tersebut sudah sempurna sesuai tuntunan agama? 

Untuk menjawabnya, mari terlebih dahulu kita pahami dua ayat al-Quran berikut ini:

ذَٰلِكَ بِأَنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلْحَقُّ وَأَنَّ مَا يَدْعُونَ مِن دُونِهِۦ هُوَ ٱلْبَٰطِلُ وَأَنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْكَبِيرُ

(Kuasa Allah) yang demikian itu, adalah karena sesungguhnya Allah, Dialah (Tuhan) Yang Haq dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain dari Allah, itulah yang batil, dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar. (QS al-Hajj 62)

ذَٰلِكَ بِأَنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلْحَقُّ وَأَنَّ مَا يَدْعُونَ مِن دُونِهِ ٱلْبَٰطِلُ وَأَنَّ 

ٱللَّهَ هُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْكَبِير

Demikianlah, karena sesungguhnya Allah, Dialah yang hak dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain dari Allah itulah yang batil; dan sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar. (QS Luqman 30)

Redaksi ayat di atas menekankan bahwa sesungguhnya Alloh adalah Tuhan yang haq (benar) dan tuhan selain Alloh adalah batil.

Jadi, pemaknaan kalimat La ilaha illallah tidaklah cukup dengan makna ‘Tidak Ada Tuhan Selain Alloh’. Karena bisa saja seseorang meyakini adanya tuhan selain Alloh walaupun dia tidak menyembahnya, misalnya dalam wujud patung, berhala, pohon, matahari, dll.

Sehingga makna La ilaha illallah harus-lah mengandung dua syarat, yakni:

  • Makna Nafi, yaitu peniadaan tuhan yang berhak disembah dan diibadahi dengan benar (haq)
  • Makna Ihbat, menetapkan bahwa Tuhan yang berhak disembah dengan benar (haq) adalah Alloh. Sementara yang lain adalah batil.

Jika kita memiliki pemahaman di atas, maka tersingkirlah tuhan-tuhan selain Alloh karena itu tuhan yang batil. Juga tersingkirlah peribadatan kepada selain Alloh karena peribadatan selain Alloh adalah batil. 

Urgensi Pemahaman La ilaha illallah لَآ إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّهُ dengan Benar

Pentingnya pemahanan La ilaha illallah dengan benar, menjadi hal yang WAJIB diketahui oleh setiap muslim. Sebagaimana tercermin dalam firman Alloh QS Muhammad 19 yang redaksinya menggunakan kata perintah فَٱعْلَمْ.

فَٱعْلَمْ أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّهُ وَٱسْتَغْفِرْ لِذَنۢبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَٱلْمُؤْمِنَٰتِ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوَىٰكُمْ

Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal. (QS Muhammad 19)

Selain itu, dakwah tauhid (La ilaha illallah) menjadi fokus perjuangan nabi selama 13 tahun di Mekkah sebelum dakwah lainnya selama 10 tahun di Medinah. Perjalanan dakwah tauhid ini sungguh tidak mudah. Nabi dihadapkan banyak rintangan dan penolakan dari kaum kafir Quraisy. Sebagaimana diceritakan dalam QS as-Saffat 35-37 berikut:

Lihat juga  Rawatlah IMAN di Dalam Rumah Tanggamu!

إِنَّهُمْ كَانُوٓا۟ إِذَا قِيلَ لَهُمْ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّهُ يَسْتَكْبِرُونَ

Sesungguhnya mereka dahulu apabila dikatakan kepada mereka: “Laa ilaaha illallah” (Tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah) mereka menyombongkan diri, (QS as-Saffat 35)

وَيَقُولُونَ أَئِنَّا لَتَارِكُوٓا۟ ءَالِهَتِنَا لِشَاعِرٍ مَّجْنُونٍۭ

Dan mereka berkata: “Apakah sesungguhnya kami harus meninggalkan sembahan-sembahan kami karena seorang penyair gila?” (QS as-Saffat 36)

بَلْ جَآءَ بِٱلْحَقِّ وَصَدَّقَ ٱلْمُرْسَلِينَ

Sebenarnya dia (Muhammad) telah datang membawa kebenaran dan membenarkan rasul-rasul (sebelumnya). (QS as-Saffat 37)

Keistimewaan kalimat La ilaha illallah لَآ إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّهُ

Setidaknya ada dua keistimewaan kalimat La ilaha illallah (di antara banyak keistimewaan) yang bisa didapatkan bagi mereka yang memiliki pemahaman yang benar, yakni:

#1. Menentukan Masuk Tidaknya Seseorang ke Surga

Pemahaman dan penghayatan yang benar terhadap La ilaha illallah adalah aset termahal dalam hidup seseorang. Karena ia akan menentukan masuk atau tidaknya ke dalam surga. Sebagaimana dikatakan oleh nabi ﷺ berikut:

مَنْ كَانَ آخِرَ كَلَامِهِ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله دَخَلَ الْجَنَّةَ   

‘Siapa pun yang akhir ucapannya (ketika menjelang ajal) kalimat La ilaha illallah maka ia masuk surga’.  

Itu sebabnya saat paman nabi Abu Tholib sakit parah (sebelum azal tiba), nabi sengaja datang membesuknya agar ia mengucapkan kalimat La ilaha illallah. Walaupun niat baik ini tidak terwujud.

Lalu nabi juga mengajarkan kalau ada saudara kita sakit keras (menuju kematian) janganlah ditinggal. Namun harus ditunggu bergantian agar bisa men-talqin-kan (mengucapkan La ilaha illallah).

لقنوا موتاكم لا إله إلا الله

‘Bimbing orang mati kamu untuk mengucap ‘Lā ilāha illallāh’. 

#2. Menjadi Proteksi / Perlindungan Hidup Seseorang

Selain itu, kalimat La ilaha illaloh merupakan proteksi kehidupan (nyawa dan harta) seorang muslim. Nilainya jauh lebih besar dibandingkan dunia dan seisinya. Perhatikan sabda nabi  berikut:

مَنْ قَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَكَفَرَ بِمَا يُعْبَدُ مِنْ دُونِ اللهِ حَرُمَ مَالُهُ وَدَمُهُ، وَحِسَابُهُ عَلَى اللهِ».  
 [رواه مسلم] 

“Siapa yang mengucapkan ‘Lā ilāha illallāh’ dan mengingkari segala sesuatu yang disembah selain Allah, maka harta dan darahnya terjaga, sedangkan perhitungan amalnya terserah kepada Allah.”  [HR. Muslim]

Untuk itu, marilah kita menjaga dan merawat pemahaman yang benar dari kalimat La ilaha illaloh. Ia adalah asas / fondasi islam (tauhid) yang menjadi pedoman sempurna bagi kehidupan. Ia akan terealisasi dengan mempersembahkan setiap jenis ibadah hanya kepada Alloh. Sebaliknya ketika masih ada ibadah untuk selain Alloh maka La ilaha illaloh tidak akan pernah eksis / terwujud dalam diri kita.

Lihat juga  Laknat Alloh Bagi Empat Golongan Manusia

Jangan sampai tauhid kita terkontaminasi dengan hal-hal yang menodai / membatalkannya. Misalnya meyakini semua agama benar, melakukan peribadatan (baca quran dan sholawat) di gereja, mengucapkan selamat natal, melakukan sedekah bumi atau laut, larung sesaji, menyembelih kepala kerbau di bawah gunung berapi (mempersembahkan untuk selain Alloh), dan lain sebagainya.

وَلَا تَدْعُ مِن دُونِ ٱللَّهِ مَا لَا يَنفَعُكَ وَلَا يَضُرُّكَ ۖ فَإِن فَعَلْتَ فَإِنَّكَ إِذًا مِّنَ ٱلظَّٰلِمِينَ

Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfaat dan tidak (pula) memberi mudharat kepadamu selain Allah; sebab jika kamu berbuat (yang demikian), itu, maka sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang-orang yang zalim” (QS Yunus 106)

Selanjutnya mari kita perhatikan pesan rosululloh kepada Abdullah bin Abbas dan juga pesan buat kita semua:

 ((يَا غُلاَمُ، إِنِّي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ؛ احْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ، احْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ، إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللهَ، وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللهِ، وَاعْلَمْ أَنَّ الأُمَّةَ لَوِ اجْتَمَعَتْ عَلَى أَنْ يَنْفَعُوكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَنْفَعُوكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ لَكَ، وَإِنِ اجْتَمَعُوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَضُرُّوكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ عَلَيْكَ، رُفِعَتِ الأَقْلاَمُ 

وَجَفَّتِ الصُّحُفُ))

“Nak, aku ajarkan kepadamu beberapa untai kalimat:

Jagalah Allah, niscaya Dia akan menjagamu.

Jagalah Allah, niscaya kau dapati Dia di hadapanmu.

Jika engkau hendak meminta, mintalah kepada Allah,

dan jika engkau hendak memohon pertolongan, mohonlah kepada Allah.

Ketahuilah, seandainya seluruh umat bersatu untuk memberimu suatu keuntungan, maka hal itu tidak akan kamu peroleh selain dari apa yang telah Allah tetapkan untukmu.

Dan andaipun mereka bersatu untuk melakukan sesuatu yang membahayakanmu, maka hal itu tidak akan membahayakanmu kecuali apa yang telah Allah tetapkan untuk dirimu.

Pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering.”

—-+++—-

Dikutip dari Pengajian ba’da Shubuh, Mesjid Salman al-Farisi Kompleks Bulog Jakarta Timur, Penceramah Ust. Drs. Saiful Bahri

Ust. Drs. Saiful Bahri
  • Nasehat Islam

    Kumpulan catatan pengajian yang diikuti penulis. Semoga memberi manfaat bagi yang membaca, penulis dan para guru/ustadz yang menyampaikan ilmunya. Berharap masukan jika ada yang perlu diperbaiki. ++Admal Syayid++

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *