10 hari awal bulan Dzulhijjah adalah waktu yang istimewa. Tidak ada hari dimana amal kebaikan dan ketaatan yang dilakukan pada saat itu lebih dicintai Alloh dibandingkan hari lainnya.

Nabi Muhammad ﷺ bersabda:

مَا مِنْ أَيَّامٍ اَلْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّام. يَعْنِي أَيَّامُ الْعُشْرِ. قَالُوْا: يَا رَسُولَ اللهِ، وَلاَ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللهِ؟ قَالَ: وَلاَ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللهِ، إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ ، فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيءٍ. (رواه البخاري)

“Tidak ada hari di mana amal kebaikan saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini. Rasulullah menghendaki 10 hari (awal Dzulhijjah). Lantas para sahabat bertanya: ‘Wahai Rasulullah, tidak juga jihad di jalan Allah?’

Rasulullah ﷺ menjawab: ‘Tidak juga jihad di jalan Allah, kecuali orang yang keluar berjihad dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apapun (mati syahid)’.” (HR. Al-Bukhari)

Mengingat banyaknya keutamaan 10 hari awal Dzulhijjah ini, marilah kita manfaatkan semaksimal mungkin dengan amalan terbaik. Jadikan hari-hari terindah dilakukannya amal sholeh sebagai bekal  berjumpa dengan Alloh SWT di akhirat kelak.

Jangan sampai kita menjadi orang yang menyesal saat kematian menjemput. Menyesal karena telah lalai dan menyia-nyiakan kesempatan yang berharga ini.

Al-Quran menceritakan peristiwa orang yang dijemput sakaratul maut. Ia meminta Alloh menangguhkan kematiannya walaupun sesaat, agar bisa bersedekah dan beramal sholeh. Namun Alloh tidak menangguhkan kematiannya.

Sungguh kita beruntung. Masih diberi kesempatan memasuki 10 hari awal Dzulhijjah. Untuk itu mari manfaatkan semaksimal mungkin dalam sisa umur kita, bukan menyia-nyiakannya.

QS al-Munafiqun 10-11

وَأَنفِقُوا۟ مِن مَّا رَزَقْنَٰكُم مِّن قَبْلِ أَن يَأْتِىَ أَحَدَكُمُ ٱلْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَآ أَخَّرْتَنِىٓ إِلَىٰٓ أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُن مِّنَ ٱلصَّٰلِحِينَ

“Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: “Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?” (QS al-Munafiqun 10)

وَلَن يُؤَخِّرَ ٱللَّهُ نَفْسًا إِذَا جَآءَ أَجَلُهَا ۚ وَٱللَّهُ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ

“Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan”. (QS al-Munafiqun 11)

QS  az-Zumar 55-56

وَٱتَّبِعُوٓا۟ أَحْسَنَ مَآ أُنزِلَ إِلَيْكُم مِّن رَّبِّكُم مِّن قَبْلِ أَن يَأْتِيَكُمُ ٱلْعَذَابُ بَغْتَةً وَأَنتُمْ لَا تَشْعُرُونَ

“Dan ikutilah sebaik-baik apa yang telah diturunkan kepadamu dari Tuhanmu sebelum datang azab kepadamu dengan tiba-tiba, sedang kamu tidak menyadarinya” (QS az-Zumar 55)

أَن تَقُولَ نَفْسٌ يَٰحَسْرَتَىٰ عَلَىٰ مَا فَرَّطتُ فِى جَنۢبِ ٱللَّهِ وَإِن كُنتُ لَمِنَ ٱلسَّٰخِرِينَ

“Supaya jangan ada orang yang mengatakan: “Amat besar penyesalanku atas kelalaianku dalam (menunaikan kewajiban) terhadap Allah, sedang aku sesungguhnya termasuk orang-orang yang memperolok-olokkan (agama Allah)” (QS az-Zumar 56)

Apa saja amalan yang bisa dilakukan?

Berikut amalan yang bisa kita lakukan untuk meraih keutamaannya:

1. Amalan Wajib

Melakukan beberapa amalan wajib sebagai prioritas. Hal ini sesuai dengan hadits Qudsi yang menyatakan bahwa Alloh mencintai hambanya yang mengamalkan apa-apa yang Dia fardhukan.

وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيهِ

“Dan tidaklah seorang hamba mendekat kepada-Ku; yang lebih aku cintai daripada apa-apa yang telah Aku fardhukan kepadanya…”

Beberapa aktivitasnya adalah sebagai berikut:

• Menjaga sholat 5 waktu dan di mesjid bagi laki-laki.
• Mengeluarkan zakat jika memiliki harta yang telah mencapai nisab dan haul.
• Menyelesaikan puasa qada Romadhan
• Melaksanakan ibadah haji bagi yang mampu, dll.

2. Amalan Lainnya

• Saat masuk tanggal 1 Dzulhijjah, disyariatkan melakukan takbir mutlak. Setiap saat di mana saja dan waktu kapan saja. Dengan lafal yang diwiridkan para sahabat.
• Saat masuk sholat shubuh tanggal 9 Dzulhijjah (hari Arafah), melakukan takbir muqoyyad setelah mengucapkan salam. Dilanjutkan setiap sholat 5 waktu hingga sholat Ashar tanggal 13 Dzulhijjah (akhir hari Tasyrik)
• Memperbanyak puasa selama 9 hari. Bisa dilakukan setiap hari, puasa Daud, Senin-Kamis, atau kapan saja sesanggupnya. Namun jangan tinggalkan puasa Arafah di tanggal 9 Dzulhijjah. Sementara itu dilarang berpuasa tanggal 10 Dzulhijjah (hari raya Qurban) dan tanggal 11-13 Dzulhijjah (hari Tasyrik). Keutamaan puasa Arafah adalah dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun mendatang.
•  

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ

“Puasa Arofah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim)

• Memperbanyak ibadah sholat sunah misalnya sholat rowatib dan sholat malam.
• Memperbanyak membaca al-Quran, dll.

Semoga kita diberi kekuatan dan kemudahan untuk melakukan amalan-amalan terbaik di atas selama 10 hari awal bulan Dzulhijjah sebagai bekal kita saat berjumpa Alloh kelak..Amien.

++++++

Khutbah Jum’at, Mesjid Nur Romadhan Pulo Asem Utara Jakarta Timur, 7 Juni 2024, Khatib: Ust Muhammad Nursamsul Qomar Lc.