Di antara perkara penting yang harus kita perjuangkan dalam hidup ini adalah istiqomah dalam ibadah. Kenapa? Karena, hakikatnya kita ini diperintahkan Alloh untuk beribadah sampai ajal menjemput. Selama ruh dan akal sehat masih menempel dalam diri, maka beban syariat tidak akan pernah lepas dari diri kita.
Perhatikan firman Alloh sebagai berikut:
وَٱعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ ٱلْيَقِينُ
Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal). (QS al-Hijr 99)
Ayat di atas menunjukkan bahwa tidak ada batasan bagi seorang mukmin untuk beramal soleh secara istiqomah kecuali hanyalah kematian.
Apa Itu Istiqomah?
Merujuk pendapat ulama, istiqomah artinya seorang hamba menempuh jalan lurus (agama) dengan benar dan konsisten. Cakupannya menjalankan segala perintah dan meninggalkan segala larangan-Nya.
Dalil Yang Menyuruh Kita Istiqomah
Banyak dalil al-Quran dan hadits yang memerintahkan agar kita istiqomah beribadah, salah satunya adalah sebagai berukut:
-
QS Fussilat 6
Dalam QS Fussilat 6, ada dua perkara yang Alloh perintahkan kepada kita yakni istiqomah dan ber-istighfar (memohon ampun). Artinya, saat kita memiliki ‘kekurangan’ dalam proses istiqomah, maka memohon ampunlah kepada Alloh untuk menutupi kekurangan itu.
قُلْ إِنَّمَآ أَنَا۠ بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ يُوحَىٰٓ إِلَىَّ أَنَّمَآ إِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَٰحِدٌ فَٱسْتَقِيمُوٓا۟ إِلَيْهِ وَٱسْتَغْفِرُوهُ ۗ وَوَيْلٌ لِّلْمُشْرِكِينَ
Katakanlah: “Bahwasanya aku hanyalah seorang manusia seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahwasanya Tuhan kamu adalah Tuhan yang Maha Esa, maka tetaplah pada jalan yang lurus menuju kepada-Nya dan mohonlah ampun kepada-Nya. Dan kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang mempersekutukan-Nya (QS Fussilat 6)
-
Hadits HR Muslim
Nabi ﷺ yang mulia memerintahkan agar kita beriman kepada Alloh dan beristiqomah dengan keimanan itu.
عَنْ أَبِيْ عَمْرٍو، وَقِيْلَ، أَبِيْ عَمْرَةَ سُفْيَانَ بْنِ عَبْدِ اللهِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قُلْتُ يَارَسُوْلَ اللهِ قُلْ لِيْ فِي الإِسْلامِ قَوْلاً لاَ أَسْأَلُ عَنْهُ أَحَدَاً غَيْرَكَ؟ قَالَ: “قُلْ آمَنْتُ باللهِ ثُمَّ استَقِمْ” رَوَاهُ مُسْلِمٌ
Dari Abu ‘Amr—ada yang menyebut pula Abu ‘Amrah—Sufyan bin ‘Abdillah ra, ia berkata, “Aku berkata: Wahai Rasulullah katakanlah kepadaku suatu perkataan dalam Islam yang aku tidak perlu bertanya tentangnya kepada seorang pun selainmu.” Beliau bersabda, “Katakanlah: aku beriman kepada Allah, kemudian istiqamahlah.” (HR. Muslim)
-
Hadits HR Bukhori Muslim
Nabi ﷺ mencela seseorang yang telah rutin melakukan ibadah, namun kemudian ia meninggalkannya begitu saja.
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرو بْنِ الْعَاصِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «يَا عَبْدَ اللهِ! لاَ تَكُنْ مِثْلَ فُلاَنٍ، كَانَ يَقُومُ مِنَ اللَّيْلِ، فَتَرَكَ قِيَامَ اللَّيْلِ». مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash ra, ia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, “Wahai ‘Abdullah, janganlah seperti si fulan. Dahulu ia rajin mengerjakan shalat malam, tetapi sekarang ia meninggalkannya.” (Muttafaqun ‘alaih)
Keutamaan bagi yang Istiqomah beribadah
Saat seseorang telah istiqomah dalam mempertahankan keimanan dan beribadah, maka ada beberapa keutamaan yang akan diraihnya, yaitu sebagai berikut:
-
Alloh memberikan jaminan keteguhan hati (dunia & akhirat) dan surga
Bagi orang yang istiqomah dalam keimanan, maka malaikat akan turun kepadanya. Lalu berkata, janganlah takut atas perkara yang akan dihadapi (kubur, mizan, shirot) dan juga jangan sedih atas dunia yang tidak pernah dirasakan karena sibuk beribadah. Lalu mereka gembira atas surga sebagai balasannya.
إِنَّ ٱلَّذِينَ قَالُوا۟ رَبُّنَا ٱللَّهُ ثُمَّ ٱسْتَقَٰمُوا۟ تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا۟ وَلَا تَحْزَنُوا۟ وَأَبْشِرُوا۟ بِٱلْجَنَّةِ ٱلَّتِى كُنتُمْ تُوعَدُونَ
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu”. (QS Fussilat 30)
إِنَّ ٱلَّذِينَ قَالُوا۟ رَبُّنَا ٱللَّهُ ثُمَّ ٱسْتَقَٰمُوا۟ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah”, kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. (QS al-Ahqaf 13)
-
Dicintai Alloh atas amalan yang konsisten walaupun sedikit.
Alloh akan mencintai amalan yang dilakukan konsisten (istiqomah) meskipun sedikit. Misalnya bersedekah, sholat qiyamul lail, baca quran dalam porsi yang relatif kecil namun dilakukan secara rutin.
Nabi ﷺ bersabda:
أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ
”Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit.”
يَا أَيُّهَا النَّاسُ عَلَيْكُمْ مِنَ الأَعْمَالِ مَا تُطِيقُونَ فَإِنَّ اللَّهَ لاَ يَمَلُّ حَتَّى تَمَلُّوا وَإِنَّ أَحَبَّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ مَا دُووِمَ عَلَيْهِ وَإِنْ قَلَّ
”Wahai sekalian manusia, lakukanlah amalan sesuai dengan kemampuan kalian. Karena Allah tidaklah bosan sampai kalian merasa bosan. (Ketahuilah bahwa) amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang kontinu (ajeg) walaupun sedikit.”
Kiat agar bisa Istiqomah beribadah
Ada beberapa kiat yang bisa kita lakukan agar bisa istiqomah beribadah, yakni sebagai berikut:
-
Bersungguh-sungguh (Mujahadah)
Miliki tekad dan niat yang sungguh-sungguh (sekuat tenaga) agar bisa istiqomah beribadah. Meyakini bahwa tujuan penciptaan manusia adalah ibadah. Juga yakin bahwa Alloh akan memberikan jalan bagi mereka yang bersungguh-sungguh di jalan-Nya. Alloh tidak akan pernah lepas memberikan pertolongan bagi yang sungguh sungguh berbuat kebaikan.
وَٱلَّذِينَ جَٰهَدُوا۟ فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ ٱللَّهَ لَمَعَ ٱلْمُحْسِنِينَ
Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik. (QS al-Ankabut 69)
-
Banyak Mengingat Kehidupan Akhirat
Yakini bahwa setiap jiwa akan merasakan kematian. Di akhirat kelak semua akan dibangkitkan dan diminta pertanggungjawaban. Semua anggota tubuh (tangan, kaki, mulut, dll) akan bersaksi atas apa yang dilakukan di dunia. Sehingga menjadikan motivasi untuk beramal lebih banyak dan istiqomah.
وَقَالُوا۟ لِجُلُودِهِمْ لِمَ شَهِدتُّمْ عَلَيْنَا ۖ قَالُوٓا۟ أَنطَقَنَا ٱللَّهُ ٱلَّذِىٓ أَنطَقَ كُلَّ شَىْءٍ وَهُوَ خَلَقَكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
Dan mereka berkata kepada kulit mereka: “Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami?” Kulit mereka menjawab: “Allah yang menjadikan segala sesuatu pandai berkata telah menjadikan kami pandai (pula) berkata, dan Dialah yang menciptakan kamu pada kali pertama dan hanya kepada-Nya lah kamu dikembalikan”. (QS Fussilat 21)
وَمَا كُنتُمْ تَسْتَتِرُونَ أَن يَشْهَدَ عَلَيْكُمْ سَمْعُكُمْ وَلَآ أَبْصَٰرُكُمْ وَلَا جُلُودُكُمْ وَلَٰكِن ظَنَنتُمْ أَنَّ ٱللَّهَ لَا يَعْلَمُ كَثِيرًا مِّمَّا تَعْمَلُونَ
Kamu sekali-sekali tidak dapat bersembunyi dari kesaksian pendengaran, penglihatan dan kulitmu kepadamu bahkan kamu mengira bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu kerjakan. (QS Fussilat 22)
-
Mencari Teman yang Baik
Mencari dan berkumpullah dengan teman yang selalu mengajak kepada kebaikan dan mengingatkan atas kelalaian. Sehingga tercipta lingkungan yang condong kepada kebaikan.
Nabi ﷺ bersabda:
المرء على دين خليله فلينظر أحدكم من يخالل
“Agama Seseorang sesuai dengan agama teman dekatnya. Hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi
Demikianlah penjelasan singkat terkait pentingnya istiqomah dalam ibadah. Semoga kita memiliki kekuatan untuk meraihnya…
+++++——++++
Dikutip dari Khutbah Jum’at, 13 September 2024, Mesjid Nur Romadhan Pulo Asem Utara, Jakarta Timur
One thought on “Pentingnya Istiqomah dalam Ibadah”