Dalam ajaran islam, kunci untuk mendapatkan kehidupan yang baik (dunia dan akhirat) adalah dengan mematuhi segala ‘perintah’ dan menjauhi segala larangan-Nya (Taqwa). Dan salah satu perintah Alloh yang memiliki keutamaan dan manfaat besar dalam hidup adalah ibadah sholat.
Ibadah Sebagai Kebutuhan Hidup
Seorang muslim haruslah meyakini bahwa Alloh dengan sifat rahman-Nya, memberikan kasih sayang tak terbatas kepada makhluk untuk setiap keadaan, ciptaan dan takdir. Tidak ada yang Alloh perintahkan kecuali sebagai bentuk kasih sayang-Nya. Alloh tidak memiliki kepentingan dengan apa yang Dia perintahkan, tetapi kita-lah yang memerlukan perintah tersebut.
Sebagaimana Alloh berfirman dalam al-Qur’an, tujuan penciptaan manusia dan jin adalah untuk beribadah. Alloh tidak menghendaki rizki dan makanan dari manusia. Namun sebaliknya, Dia-lah yang memberi rezeki.
QS Azzariyat 56-58
وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
مَآ أُرِيدُ مِنْهُم مِّن رِّزْقٍ وَمَآ أُرِيدُ أَن يُطْعِمُونِ
Aku tidak menghendaki rezeki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi-Ku makan.
إِنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلرَّزَّاقُ ذُو ٱلْقُوَّةِ ٱلْمَتِينُ
Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezeki Yang mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.
Kita hidup di dunia ini, tentu berupaya mencari rizki dengan bekerja keras dan peluh keringat. Mengandalkan pikiran dan tenaga yang sangat terbatas. Seorang muslim, haruslah meyakini bahwa semua syariat Alloh akan mendatangkan rizki, rahmat dan kasih sayang-Nya.
Oleh karena itu kalau kita melaksanakan syariat Alloh, sesungguhnya kita yang hajat / perlu atas perintah itu. Sehingga tidak ada seseorang yang bisa hidup dengan penuh kebaikan, kemakmuran dan kenyamanan kecuali ia melaksanakan perintah Alloh / ibadah.
Perintah Shalat Untuk Hidup Lebih Baik
Salah satu perintah atau syariat Alloh yang harus dilakukan seorang muslim untuk meraih hidup yang lebih baik adalah menegakkan sholat. Ada banyak ayat dalam al-Quran yang memerintahkan hal ini, diantaranya sebagai berikut.
إِنَّنِىٓ أَنَا ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنَا۠ فَٱعْبُدْنِى وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ لِذِكْرِىٓ
Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku (QS Thaha 14)
Dalam ayat di atas, Alloh perintahkan untuk melaksanakan sholat sebagai media mengingat-Nya (Dzikir). Hal ini selaras dengan ayat lain yang menyebutkan bahwa ciri orang beriman adalah mereka yang senantiasa mengingat Alloh dalam keadaan berdiri, duduk atau berbaring.
Dan tidak mungkin seseorang dapat mengingat Alloh tanpa melaksanakan sholat sesuai dengan kemampuannya (berdiri, duduk atau berbaring).
ٱلَّذِينَ يَذْكُرُونَ ٱللَّهَ قِيَٰمًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَٰطِلًا سُبْحَٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (QS Ali-Imran 191)
Selanjutnya Alloh perintahkan pula mendirikan dan mengajarkan sholat kepada anggota keluarga dan bersabar atasnya. Dengan sholat, Alloh tidak minta rezeki dari kita. Namun Alloh-lah yang memberi rizki dan kebaikan.
وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِٱلصَّلَوٰةِ وَٱصْطَبِرْ عَلَيْهَا ۖ لَا نَسْـَٔلُكَ رِزْقًا ۖ نَّحْنُ نَرْزُقُكَ ۗ وَٱلْعَٰقِبَةُ لِلتَّقْوَىٰ
Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa. (QS Thaha 132)
Sebaliknya, jika seseorang berpaling dari mengingat Alloh (sholat), maka baginya akan mendapatkan kehidupan dan rizki yang sempit.
وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِى فَإِنَّ لَهُۥ مَعِيشَةً ضَنكًا وَنَحْشُرُهُۥ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ أَعْمَىٰ
“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta”. (QS Thaha 124)
Tiga Perkara Sholat Yang Harus Dijaga
Untuk mendapatkan keutamaan dan manfaat dari sholat khususnya untuk meraih hidup yang lebih baik seperti dijelaskan di atas, maka ada tiga perkara yang perlu kita perhatikan, yaitu sebagai berikut:
1. Menjaga Waktu Sholat
Perkara pertama yang harus kita jaga adalah bersegera melaksanakan sholat di awal waktu. Hal ini menunjukkan bersegeranya seseorang mengingat Alloh.
Rosul ﷺ yang mulia bersabda:
سَأَلْتُ النَّبِيَّ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – : أَيُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إلَى اللَّهِ ؟ قَالَ : الصَّلاةُ عَلَى وَقْتِهَا . قُلْتُ : ثُمَّ أَيُّ ؟ قَالَ : بِرُّ الْوَالِدَيْنِ , قُلْتُ : ثُمَّ أَيُّ ؟ قَالَ : الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ,
Aku bertanya kepada Nabi ﷺ , ‘Amalan apakah yang paling dicintai Allâh?’ Beliau menjawab, “Shalat pada waktunya.” Aku (Abdullah bin Mas’ud) mengatakan, ‘Kemudian apa lagi?’ Beliau menjawab, “Berbakti kepada dua orang tua.” Aku bertanya lagi, ‘Lalu apa lagi?’ Beliau menjawab, “Jihad di jalan Allâh.”
2. Menjaga Tata Cara Sholat
Perkara kedua yang harus dijaga adalah memelihara tata cara sholat, terutama terkait dengan Khusyu dan Tu’maninah. Tidaklah tegak dan sah sholat seseorang jika dilakukan secara terburu-buru. Maka kita haruslah belajar tata cara sholat dengan benar agar bisa mengingat Alloh.
Abu Ya’la meriwayatkan bahwa Nabi ﷺ melihat seorang lelaki yang sedang sholat namun tidak menyempurnakan ruku’nya dan seperti ayam yang sedang mematuk dalam sujudnya (karena cepat sujudnya). Maka beliau bersabda,
لَوْ مَاتَ هَذَا عَلَى ما هو عليه مَاتَ عَلَى غَيْرِ مِلَّةِ مُحَمَّدٍ
“Kalau orang ini mati dengan kondisi sholat yang demikian, maka dia mati bukan di atas ajaran Muhammad”
Beruntunglah orang mukmin jika ia bisa melaksanakan sholat dengan khusyu.
QS al-Mukminun 1-2
قَدْ اَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْنَۙ
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman,
ٱلَّذِينَ هُمْ فِى صَلَاتِهِمْ خَٰشِعُونَ
(yaitu) orang-orang yang khusyu‘ dalam sembahyangnya,
3. Sholat Secara Berjamaah
Di dalam Islam, kita diperintahkan membangun masjid. Pahala besar bagi orang yang membangun masjid walaupun hanya seukuran sangkar burung. Dan tentunya dibangunnya mesjid ini haruslah dimakmurkan dengan cara melakukan sholat berjamaah.
Rosul ﷺ dalam sejarah hidupnya, selalu melaksanakan sholat wajib secara berjamaah di masjid bersama para sahabat.
Demikianlah tiga perkara sholat yang harus dijaga dan amalkan. Saat kita sudah menjaga sholat tepat waktu, sesuai tata cara dan berjamaah di mesjid, niscaya hidup kita akan lebih baik, di dunia (berupa kesehatan, kemakmuran, rizki, kedudukan, dll.) dan juga di akhirat kelak.
Seperti yang dijanjikan Alloh swt dalam firman-Nya:
إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا۟ مَا بِأَنفُسِهِمْ
Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. (QS ar-Rad 11)
Ulama menafsirkan bahwa perubahan dalam ayat di atas adalah dengan menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya (ibadah).
++++——++++
Dikutip dari Khutbah Jumat, 26 Juli 2024, Mesjid Nur Romadhan Pulo Asem Utara, Jakarta Timur, Khatib: Ust. Muhammad Rasyikh Lc. MA.