Mari kita membaca dan memahami isi dari Quran Surat al-Fil.
1. Quran Surat Al-Fil (1-5)
أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحَٰبِ ٱلْفِيلِ
أَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِى تَضْلِيلٍ
وَأَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا أَبَابِيلَ
تَرْمِيهِم بِحِجَارَةٍ مِّن سِجِّيلٍ
فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَّأْكُولٍۭ
Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah
Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka’bah) itu sia-sia?
dan Dia mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-bondong,
yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar,
lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).
2. Pengantar
Surat yang agung ini terdiri dari 5 ayat, diturunkan setelah surat al-Kafirun. Surat ini tergolong ke dalam kelompok surat Makiyah, yaitu surat yang diturunkan sebelum peristiwa hijrahnya Nabi ﷺ dari Makkah ke Madinah.
Penamaan surat al-Fil diambil dari kata al-Fil yang terdapat pada ayat pertama, yang artinya adalah gajah. Surat al-Fil ini mengisahkan sebuah cerita tentang pasukan bergajah yang datang dari negeri Yaman yang dipimpin oleh Raja Abrahah untuk meruntuhkan Ka’bah di kota Makkah, dan rencana jahat itu digagalkan oleh Allah.
Peristiwa ini terjadi pada tahun kelahiran Nabi Muhammad ﷺ, yaitu pada tahun 571 M.
3. Kandungan Ayat
Surat yang agung dan mulia ini mengandung banyak pelajaran yang dapat diambil oleh setiap hamba Allah yang beriman kepadaNya, di antaranya adalah:
- Allah ingin memperlihatkan betapa besar keagungan dan kekuasaanNya, serta rahmat kasih sayang-Nya kepada para hamba-Nya.
- Allah swt senantiasa menjaga Ka’bah dari berbagai tindakan dan perbuatan jahat yang dilakukan oleh tantara Abrahah yang begitu banyak jumlahnya, yang disertai dengan pasukan bergajah. Niat jahat mereka yang datang dari Yaman untuk meruntuhkan Ka’bah menjadi sia-sia belaka.
- Peristiwa pasukan bergajah ini terjadi pada tahun kelahiran Nabi Muhammad ﷺ. Sedangkan Surat Al Fil diturunkan sekitar 45 tahun setelah peristiwa pasukan bergajah yang dihancurkan itu. Mengingatkan kembali peristiwa dahsyat itu sekaligus memberi pesan, sebagaimana Allah melindungi Ka’bah dari kaid (tipu daya) Abrahah, Allah juga akan melindungi Rasulullah ﷺ dari makar dan tipu daya kafir Quraisy.
- Allah mengajarkan kepada Rasulullah ﷺ dan umatnya, betapa besar kekuasaan-Nya. Segala kekuasaan tunduk pada kekuasaan-Nya. Maka siapa yang dilindungi-Nya, tidak ada yang mampu mencelakainya. Sebaliknya, siapa yang dihancurkan Allah, tidak ada yang mampu melindunginya.
- Sangat mudah bagi Allah untuk menolong siapa yang dikehendaki-Nya. Dan sangat mudah bagi Allah menghancurkan siapa yang ingin dihancurkan-Nya. Juga sangat mudah bagi Allah menghadirkan cara dan jalan kehancuran musuh-musuh-Nya.
- Termasuk menunjukan tentang keutamaan qabalah (suku) Quraisy dibandingkan dengan suku-suku lainnya. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Rasulullah ﷺ telah bersabda:
Alloh melebihkan suku Quraisy dengan tujuh perkara yang Alloh tidak berikan kepada seorangpun sebelum mereka dan sesudah mereka, yaitu:
1. Aku dari mereka (suku Quraisy)
2. Kenabian ada pada mereka
3. Merawat ka’bah
4. Pelayanan minum jamaah haji dengan air zamzam
5. Alloh menolong mereka dari pasukan bergajah
6. Mereka menyembah Alloh selama 10 tahun, tidak ada yang selain mereka
7. Alloh turunkan satu surat dalam al-Quran (Quraisy) kepada mereka, dan Alloh tidak turunkan kepada lainnya (HR Thabrani dan Baihaqi)
+++++++
Pengajian ba’da Shubuh, Mesjid Nur Romadhan Puloasem Utara, Jakarta Timur. 16 Juni 2024. Penceramah Ust. DR Darwis Abu Ubaidah MA.