Tata Krama Bertamu dan Menghormati Tamu

By Nasehat Islam Last Updated On 18 November 2023 0 Comments 159
cari rizki halal
cari rizki halal

Tamu bertamu merupakan tradisi yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan keseharian. Menghormati tamu dalam ajaran Islam merupakan sebuah kewajiban. Seperti kewajiban lainnya, jika dilaksanakan akan mendapatkan pahala dan jika ditinggalkan akan mendapatkan dosa. Batas kewajiban menghormati tamu adalah 3 hari, selebihnya menjadi shodaqoh.

Landasan kewajiban menghormati tamu ada dalam QS Az-Zariyat ayat 24-27,

هَلْ أَتَىٰكَ حَدِيثُ ضَيْفِ إِبْرَٰهِيمَ ٱلْمُكْرَمِينَ

إِذْ دَخَلُوا۟ عَلَيْهِ فَقَالُوا۟ سَلَٰمًا ۖ قَالَ سَلَٰمٌ قَوْمٌ مُّنكَرُونَ

فَرَاغَ إِلَىٰٓ أَهْلِهِۦ فَجَآءَ بِعِجْلٍ سَمِينٍ

فَقَرَّبَهُۥٓ إِلَيْهِمْ قَالَ أَلَا تَأْكُلُونَ

Sudahkah sampai kepadamu (Muhammad) cerita tentang tamu Ibrahim (yaitu malaikat-malaikat) yang dimuliakan?. Ingatlah) ketika mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan: “Salaamun”. Ibrahim menjawab: “Salaamun (kamu) adalah orang-orang yang tidak dikenal”. Maka dia pergi dengan diam-diam menemui keluarganya, kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk. Lalu dihidangkannya kepada mereka. Ibrahim lalu berkata: “Silahkan anda makan”.

juga hadits nabi yang menyatakan bahwa tanda keimanan seseorang kepada Alloh dan hari akhir, hendaknya ia memuliakan tamunya.

ومَنْ كَانَ يُؤمِنُ بِاللهِ واليَومِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ

“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaknya dia memuliakan tamunya.” (HR. al Bukhari dan Muslim)

Anjuran terkait tata krama menghormati tamu dan bertamu adalah sebagai berikut:

  1. Saat tamu memberi salam dan memasuki rumah, hendaknya tuan rumah menjawab salam dengan cepat dan mengizinkan tamu masuk rumah. Sertailah senyuman dan raut muka yang hangat. Jangan menerima tamu dengan rasa terpaksa, sebaliknya harus ikhlas dan lapang dada.
  2. Berilah suguhan makan atau minum terbaik dengan sembunyi, tanpa ketahuan tamunya. Nabi Ibrahim mencontohkan saat menerima tamu, ia mengambil dan memasak kambing muda kesukaannya, lalu menyuguhkan ke tamunya.   
  3. Melayani tamu dengan baik dan perkataan yang lemah lembut. Mendekatkan makanan ke depan tamu. Hindari tamu datang untuk mengambil makanan itu.

Sebaliknya, saat menjadi tamu, dianjurkan tidak memberatkan orang yang akan dikunjung. Nabi bersabda,

لاَ يَحِلُّ لِرَجُلٍ مُسْلِمٍ أَنْ يُقيْمَ عِنْدَ أَخِيْهِ حَتَّى يُؤْثِمَهُ قاَلُوْا يَارَسُوْلَ اللهِ وَكَيْفَ يُؤْثِمَهُ؟ قَالَ :يُقِيْمُ عِنْدَهُ وَلاَ شَيْئَ لَهُ يقْرِيْهِ بِهِ

Lihat juga  Hakikat Kehidupan dan Kematian

Tidak halal bagi seorang muslim tinggal pada tempat saudaranya sehingga ia menjadikannya berdosa.” Para sahabat berkata: “Ya Rasulullah, bagaimana menjadikannya berdosa?” Rasulullah saw berkata: “Sang tamu tinggal bersamanya sedangkan ia tidak mempunyai apa-apa untuk menjamu tamunya.” (HR. Muslim & Bukhari).

Hal lain yang dianjurkan saat dijamu makanan oleh tuan rumah, seorang tamu hendaklah mendo’akan tuan rumah, dengan kalimat:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَبَارِكْ لَهُمْ فِيمَا رَزَقْتَهُمْ 

Ya Allah, ampunilah mereka, sayangi mereka dan berikanlah keberkahan pada rezeki yang Engkau berikan pada mereka.” (HR.Muslim)

++++++

Kultum, Mesjid PT. Toyota Astra Motor, 2 September 2010

  • Nasehat Islam

    Kumpulan catatan pengajian yang diikuti penulis. Semoga memberi manfaat bagi yang membaca, penulis dan para guru/ustadz yang menyampaikan ilmunya. Berharap masukan jika ada yang perlu diperbaiki. ++Admal Syayid++

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *