Pada tanggal 7 Oktober 2023, dunia dikejutkan oleh aksi Hamas. Tidak seperti sebelumnya yang melakukan strategi defensif, kali ini Hamas melakukan serangan ofensif terhadap Israel. Serangan ini membuktikan adanya kekuatan tersembunyi yang menakutkan musuh. Padahal, sejak tahun 2010, wilayah Gaza yang dikendalikan Hamas merupakan penjara terbesar di dunia (terkucil). Akses keluar masuk orang dan barang ke wilayah itu di awasi sangat ketat.
Saat Israel melakukan serangan balasan, eksistensi Hamas masih sulit dikalahkan. Mereka bisa bertahan dalam kondisi sulit dan minimnya kekuatan. Melawan pasukan musuh yang jauh lebih unggul dalam berbagai bidang. Menjadi pertanyaan, apa yang menjadi rahasia kekuatan mereka?
Menarik untuk dicermati…Ternyata ada dua hal yang menjadi faktor kekuatan Hamas, yakni penguasaan battle ground dengan terowongan bawah tanah yang sulit dideteksi teknologi radar, serta yang paling utama adalah kekuatan ruhaniah dan mental yang luar biasa.
Mereka bisa bertahan dalam penderitaan. Mereka menyaksikan korban berjatuhan dari pihak militer dan sipil. Juga penghancuran fasilitas pemerintahan, sekolah, mesjid, rumah sakit, dan lain sebagainya. Namun, penduduk wilayah Gaza tidak pernah meminta Hamas menghentikan pertempuran.
Dalam artikel ini, mari kita mencari tahu rahasia apa yang membuat kekuatan ruhani mereka luar biasa sehingga bisa bertahan lama dalam situasi yang serba sulit.
Sejarah Berdirinya Hamas
Hamas (Harakat al-Muqowwamatul Islamiyah) adalah satu gerakan yang didirikan oleh Syeikh Ahmad Yasin pada tahun 1988. Sebelumnya, Hamas adalah gerakan sosial dari pelajar yang telah menuntut ilmu di Mesir. Mereka mendirikan yayasan al Mujammah al Islamiah pada tahun 1971. Fokus utamanya mendirikan mesjid dan sekolah-sekolah Islam untuk masyarakat Palestina.
Hal yang melatarbelakangi-nya adalah kondisi kehidupan masyarakat Palestina yang jauh dari syariat islam saat itu. Akibat proses sekularisasi pendidikan penjajah Inggris sejak tahun 1917. Padahal zaman dulu, wilayah Palestina adalah tempat lahirnya ulama-ulama besar, misalnya Imam Asy-Syafi’i yang lahir di Gaza.
Melihat realitas ini, beberapa ulama mengirimkan beberapa pemuda untuk belajar islam ke Mesir dan mengajarkan kembali saat mereka pulang ke Palestina. Sehingga lahirnya beberapa mesjid, sekolah dan universitas, misalnya universitas Gaza, Universital Baitul Maqdis, dan lain-lain.
Tujuan Hamas Didirikan
Hamas didirikan ketika ada wacana israel merebut Gaza sepenuhnya yang sangat melukai perasaan orang Palestina. Awalnya mereka berharap mendapatkan kemerdekaan penuh. Bukan bagian dari Israel sebagaimana dijanjikan oleh Inggris paska perang dunia pertama.
Syekh Ahmad Yasin dan murid-muridnya bergerak melakukan intifadhah (demonstrasi) mulai tahun 1988 dengan cara melempari tank-tank Israel dengan batu. Hamas merasa perlu mendampingi PLO yang berhaluan nasionalis sekuler, untuk berjuang merebut Baitul Maqdis dari penjajahan Israel.
Dalam piagam pendiriannya, disebutkan bahwa Hamas didirikan untuk melanjutkan tugas dakwah rosululloh dan salaful ummah serta membebaskan Masjidil Aqso dari cengkraman penjajah Yahudi dan kaum kafir lainnya dengan mengikuti manhaj rosululloh ﷺ dan salaful ummah.
Landasan Pemikiran Hamas
Islam ditetapkan sebagai landasan pemikiran Hamas (manhaj). Islam dijadikannya sebagai sumber pemikiran dan konsepsi mengenai alam, kehidupan dan manusia serta penentu dan penuntun tindakan dan langkah dari gerakan ini.
Alasan Islam dijadikan manhaj karena pada saat itu gerakan PLO (Fatah) yang berlandaskan nasionalis sekuler tidak fokus pada perjuangan inti pembebasan Masjidil Aqso. Padahal penjajah israel (zionis) berkeinginan mencaplok Masjidil Aqso dan menggantikannya dengan Haikal Sulaiman.
Mereka ingin mengembalikan kejayaan King Solomon (nabi Sulaiman) dengan cara membangun kuil di atas Mesjidil Aqso, yang permulaannya dilakukan penyembelihan sapi merah.
Bagi umat islam, Masjidil Aqso adalah mesjid suci ketiga setelah Mesjid Haram dan Mesjid Nabawi. Menjadikannya sebagai simbol umat islam yang tidak terpisahkan. Nabi Muhammad ﷺ bersabda,
لاَ تُشَدُّ الرِّحَالُ إِلاَّ إِلَى ثَلاَثَةِ مَسَاجِدَ مَسْجِدِى هَذَا وَمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَمَسْجِدِ الأَقْصَى
“Janganlah bersengaja melakukan perjalanan dengan sengaja (dalam rangka ibadah dan tujuan safarnya adalah tempatnya) kecuali ke tiga masjid: masjidku ini (masjid Nabawi), masjidil Haram dan Masjidil Aqsha.” (HR. Bukhari & Muslim)
Pada zaman kekuasaan Turki Usmani, saat pelaksanaan ibadah haji, jemaah melakukan paket ziarah lengkap dan sempurna dari mulai Mekkah, Medinah dan Aqso. Sehingga Mesjidil Aqso menjadi tujuan ritual ibadah dan simbol persatuan umat islam. Dan Hamas memandang bahwa Mesjidil Aqso harus kembali menjadi milik umat islam.
Ciri Khas
Hamas adalah gerakan Palestina yang berbeda dari gerakan lainnya. Mereka menyerahkan wala-nya hanya kepada Alloh. Menjadikan Islam sebagai manhaj kehidupan dan berjuang menegakkan panji Islam di atas setiap jengkal bumi Palestina.
Sebab, menurutnya hanya di bawah naungan islam keamanan jiwa terwujud. Harta dan hak asasi setiap pengikut agama dihormati. Jika islam tidak tampil maka akan tumbuh pertentangan, tersebarlah penindasan dan kerusakan. Dan terjadilah peperangan dan pertumpahan darah.
Muhammad Iqbal dalam bait syairnya berkata:
Tanpa iman tak ada kedamaian
Tanpa agama tak ada arti dunia
Kehidupan tanpa agama
Berarti kefanaan berkepanjangan
Semboyan Hamas
Semboyan pergerakan Hamas adalah sebagai berikut:
- Alloh tujuan kami
- Rosululloh qodwah kami
- Al-Quran undang-undang kami
- Jihad jalan kami
- Mati di jalan Alloh, puncak cita-cita kami
Pendidikan sebagai fondasi Gerakan
Pembinaan generasi baru adalah fondasi utama Gerakan Hamas. Mereka meyakini bahwa generasi islam di wilayah palestina haruslah dibina dengan pembinaan yang Islami.
Pembinaan yang berupaya melaksanakan kewajiban agama, mengkaji kitab Alloh secara mendasar, mengkaji sunnah nabawiyah, menelaah sejarah dan warisan Islami dan sumber-sumbernya yang terpercaya dengan pengarahan para ahli dan ulama berdasarkan kepada manhaj yang mampu membentuk satu tashawwur (gambaran) yang benar menyangkut pemikiran dan keyakinan.
Pembinaan khusus Muslimah
Dalam piagam pendirian Hamas disebutkan juga bahwa:
- Wanita muslimah dalam perjuangan pembebasan memiliki peran yang tidak kalah pentingnya dari peran kaum lelaki. Wanita berperan sebagai pembentuk kader. Ia berperan besar dalam mengarahkan dan membina generasi.
- Para musuh telah menyadari peran wanita yang penting ini, sehingga mereka berupaya dan menumbuhkannya sesuai dengan apa yang mereka kehendaki. Mereka mengarahkan pertumbuhan kewanitaan seorang wanita jauh dari islam. Dan kalau wanita muslimah tumbuh jauh dari islam berarti satu kemenangan bagi mereka.
- Wanita muslimah dalam rumah dan keluarga mujahid baik sebagai ibu atau remaja putri memiliki peran yang paling penting dalam memelihara keluarga dan menumbuhkan anak-anak sesuai dengan ajaran dan nilai akhlak yang bersumber dari islam serta membina anak-anaknya untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban agama, guna menyongsong peran jihad yang menanti mereka.
- Wanita juga harus memiliki kesadaran dan pengetahuan yang cukup untuk mengatur urusan rumah tangga, ekonomi, dan menjauhi pemborosan dalam pembelanjaan keluarga termasuk tuntunan kemampuan untuk melanjutkan perjalanan dalam situasi yang amat kritis.
- Hendaklah mereka menyadari bahwa kecukupan harta sama dengan darah yang tidak boleh dialirkan kecuali pada aliran-alirannya demi menjaga kelangsungan kehidupan baik dalam urusan kecil maupun besar.
Seni sebagai alat perjuangan
Hal yang menarik lainnya adalah seni sebagai alat perjuangan Hamas. Mereka menyatakan:
- Masalah-masalah pembebasan islam juga memerlukan seni Islami yang dapat membangkitkan semangat, tanpa mengabaikan aspek tersebut secara seimbang dan terpadu.
- Manusia adalah ciptaan Alloh yang unik, terdiri unsur tanah dan tiupan ruh, karena itu seni Islami harus ‘’berbicara’’ kepada manusia atas dasar ini. Sementara itu seni jahiliyah hanya mementingkan aspek tanah saja.
- Buku, makalah, brosur, nasehat surat, nasyid, qashidah, sya’ir, teater dan sebagainya apabila memenuhi karakteristik dan syarat-syarat seni Islami maka termasuk mobilisasi pemikiran yang diperlukan dan makna jiwa yang aktual untuk melanjutkan gerakan di samping merupakan hiburan bagi jiwa dalam menghadapi perjalanan panjang, penuh beban dan membosankan.
- Seni Islami dapat mengusir kejenuhan, mengakibatkan gerak dan menumbuhkan moralitas yang tinggi pada wanita. Kesemuanya berlangsung dalam keseriusan. Karena umat yang sedang berjihad tidak mengenai senda gurau yang sia-sia.
Solidaritas Sosial
Sebagaimana diterangkan diawal, gerakan Hamas pada awalnya berfokus kepada aktivitas sosial dan pendidikan, dan hal ini terus menjadi program yang dilakukan sampai saat ini.
Mereka menyatakan bahwa:
- Masyarakat muslim adalah masyarakat yang anggotanya saling senasib sepenanggungan (mutafakil). Sabda Rosululloh: Kaum yang terbaik adalah kaum asyári; Bila mereka menghadapi masalah serius di luar perjalanan ataupun di dalam perjalanan mereka mengumpulkan apa yang mereka miliki kemudian membaginya di antara mereka secara sama.
- Semangat Islam inilah yang harus mewarnai setiap masyarakat muslim. Khususnya masyarakat yang sedang menghadapi serbuan musuh yang lalim. Apalagi cara-cara yang dipergunakan oleh musuh kita ialah penyiksaan masal, merampas negeri dan harta kekayaan, mengejar sampai ke tempat-tempat pengungsian, menembaki wanita, anak, menjebloskan ribuan pemuda ke dalam penjara.
Demikianlah gambaran singkat mengenai sejarah dan perjuangan Hamas. Semoga Masjidil Aqso bisa kembali dimiliki oleh umat Islam. Dan kita diberi kesempatan untuk berziarah ke Mesjidil Aqso minimal sekali dalam seumur hidup. Amien…
+++++
Pengajian Ba’da Shubuh, Mesjid Darussalam Kota Wisata Cibubur Bogor, 7 April 2024. Penceramah: Ust. DR. Tiar Anwar Bachtiar MA
One thought on “Hamas: Sejarah & Perjuangannya”