Jangan sia-siakan waktu. Waktu harus dijadikan investasi tabungan akhirat. Manfaatkan nikmat sehat untuk melakukan akhlaq mulia secara maksimal. Rosululloh ﷺ berkata,

إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ صَالِحَ الْأَخْلَاقِ

“Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan keshalihan akhlak.” (HR Ahmad)

Fitrah hidup manusia dalam menggunakan waktu hidupnya tidak akan sempurna jika tidak dilandasi sunnah rosul ﷺ yang bersumber pada Al-Qur’an dan Hadits.

Seorang ulama berkata,

“Jika manusia hanya sibuk mengurus jasadnya, maka meminta upahlah kepada cacing di tanah, karena ia yang akan memakan jasad kita saat di dalam kuburan. Hendaklah ia sibuk juga mengurus ruh yang akan kembali kepada Alloh SWT agar lurus dengan tuntunan Al-Qur’an dan Hadits”.

Saat berada dalam rel kebenaran atau berdakwah sebagai sarana menggapai tujuan akhirat, maka akan selalu ada tantangan dan fitnah. Namun, tidak usah khawatir, karena Alloh-lah yang akan menjawabnya. 

Seorang ulama berkata,

“Mencuri, zina, dan  membunuh adalah dosa besar, namun orang yang meninggalkan dakwah jauh menjadi dosa besar”.

Untuk itu belajarlah kepada rosululloh ﷺ  yang memiliki sifat sabar. Sabar dalam melakukan ketaatan, menghindari kemunkaran, dan menghadapi musibah. 

Itulah hakikat menggunakan waktu yang benar, terhindar dari men-sia-siakan waku yang telah diberikan..